Endrizal: Diduga Ada Oknum Masyarakat yang Menimbun
Gas 3 kilogram kembali langka di sejumlah kecamatan di Kota Padang. Salah satunya, di Kecamatan Kototangah. Kelangkaan yang terjadi kali ini, disinyalir beredarnya isu bahwa jatah gas dengan tabung melon tersebut akan dikurangi dan diganti dengan gas 5,5 kg.
Akibat kelangkaan ini, sejumlah warga terpaksa mencarinya di berbagai lokasi yang cukup jauh dari rumahnya. “Selama tiga hari terakhir ini, saya hanya menggunakan kompor minyak tanah untuk memasak. Karena saya tidak menemukan ada pengecer dan pangkalan yang mempunyai stok gas di dekat sini. Menurut informasi yang beredar, kelangkaan gas yang terjadi saat ini, disebabkan pasokan gas 3 kg dikurangi dan akan diganti dengan gas 5,5 kg,” ujar Jasmin, 55, warga RT 02/ RW 09, Kelurahan Batipuhpanjang, Kecamatan Kototangah, kepada Padang Ekspres, kemarin (27/8).
Hal senada dikatakan Zainal, 55, warga RT 02/ RW 07 Kelurahan Lubukbuaya. “Setelah hampir satu jam, saya berputar-putar mengelilingi Lubukbuaya, baru saya menemukan ada satu pangkalan gas yang menjualnya,” jelasnya.
Sementara itu, sejumlah pengecer gas 3 kg di kelurahan Lubukbuaya dan Batipuhpanjang, mengatakan kelangkaan gas yang terjadi saat ini disebabkan tingginya permintaan dari warga serta pasokan gas yang mereka dapatkan, terus berkurang.
Sehingga, pasokan yang datang langsung habis hanya dalam waktu 1 hingga 2 hari saja.
“Dalam beberapa bulan terakhir, saya hanya mendapat jatah 40 gas 3 kg ini, untuk satu minggu. Biasanya 50 bahkan dahulu 100 tabung seminggu. Selain karena pasokan gas yang dikurangi, juga permintaan masyarakat tergolong tinggi. Kalau untuk harga, masih seperti biasa yakni Rp 21 ribu,” terang Bashir, 57, pengecer gas 3 kg di Kelurahan Lubukbuaya.
Jika, di tingkat pengecer pasokan gas berkurang, lain halnya di tingkat pangkalan. “Untuk pasokan gas, kami tetap stabil. Begitu juga soal harga, masih Rp 17 ribu per tabung. Saya kira, penyebab langka gas 3 kg ini, karena faktor permintaan yang memang tinggi dari konsumen,” ungkap Nazaiful, pemilik pangkalan gas 3 kg di Kelurahan Batipuhpanjang.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Padang, Endrizal mengakui kelangkaan gas di sejumlah kecamatan saat ini, disebabkan permintaan yang tinggi dari masyarakat. Selain itu adanya isu yang beredar bahwa gas 3 kg ini akan dikurangi peredarannya, menyebabkan beberapa oknum masyarakat menimbun gas tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya sudah merencanakan untuk melakukan razia dalam waktu dekat.
“Sebetulnya, pasokan gas 3 kg untuk Kota Padang tetap normal dan sangat cukup. Hanya saja, banyak kalangan menegah ke atas dan pemilik rumah makan juga membelinya. Sebenarnya hal tersebut dilarang. Padahal juga, kami sudah menekankan kepada pemilik pangkalan dan pengecer agar hanya menjual gas 3 kg untuk warga kurang mampu sesuai data yang telah kami berikan. Dalam sosialisasi dan razia yang akan kami lakukan nanti, kami akan mengajak masyarakat menengah ke atas dan pemilik rumah makan untuk menggunakan gas 5,5 kg dan 12 kg. Selain itu, kami juga akan mencek ke sejumlah pengecer dan pangkalan,” jelasnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.