Sejumlah langkah revitalisasi Danau Maninjau sedang “dikeroyok” lintas satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Setiap SKPD bersinergi memulihkan salah satu danau terindah di Indonesia ini menjadi destinasi wisata unggulan.
Sebut saja Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Agam, menyatakan tak berlepas tangan menangani kasus berulang ini. Bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya, Ermanto sudah mengupayakan berbagai cara guna menekan berulangnya kasus serupa.
“Kita sedang gencar-gencarnya melakukan pendataan KJA. Nantinya tiap KJA dipasang plang pemilik dan jumlah kepemilikannya. Bila semua data sudah lengkap, barulah diterapkan aturan lebih rinci,” jelas Ermanto.
Di samping pendataan, DKP Agam gencar mengampayekan pembibitan ikan di darat melibatkan sejumlah kelompok petani KJA. Lewat ini, diharapkan jumlah keramba di danau berkurang.
”Kita pun juga gencar menyosialisasikan keberadaan Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Kelestarian Kawasan Danau Maninjau, termasuk memajangnya di salingka danau. Cuma saja, belum sepenuhnya mendapat tanggapan dari petani,” aku dia.
Program lainnya, DKP memberikan bantuan satu unit tungku untuk pengolahan ikan menjadi tepung pakan. “Ikan mati diolah menjadi tepung berkapasitas 500 kg. Hasilnya dapat dijadikan pakan,” terang Ermanto.
Lalu, bantuan rasam dan jaring kepada 85 warga yang tergabung ke dalam tiga kelompok. Termasuk, mendampingi dan mengembangkan pelaku UMKM lewat pendirian koperasi.
Selain DKP, Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Agam juga ambil bagian dalam “Gerakan Save Danau Maninjau” ini. Di samping melatih 40 orang ibu-ibu mengolah aneka makanan asal ikan, juga membantu peralatan memasak, kemasan, pelatihan bordiran dan bantuan mesih jahit secara bertahap.
Dinas Koperasi UMKM Perindag Agam juga sedang mengembangkan pasar dan distribusi produk bagi keluarga miskin. Termasuk, program pelatihan kewirausahaan.
“Ini semua untuk membantu warga salingka Danau Maninjau agar tidak terlalu ketergantungan pada pembudidayaan ikan lewat KJA,” kata Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindag, Jabarnur.
Bersamaan dengan itu, Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan (Disparsenibud) Agam juga tengah menyiapkan program revitalisasi Danau Maninjau. Salah satunya, mengangkat marwah objek wisata Danau Maninjau dengan menggelar Festival Danau Maninjau.
”Iven lain akan terus diagendakan guna menggairahkan kembali pariwisata di Danau Maninjau,” kata Kepala Disparsenibud Agam, Hadi Suryadi.
Begitu juga upaya Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Agam dengan membentuk satuan tugas (satgas) beranggotakan 10 orang untuk pembersihan Danau Maninjau. ”Mereka membersihkan permukaan Danau Maninjau dari limbah sisa KJA, enceng gondok dan lainnya,” kata Kepala BPLH Agam, Edi Busti. (*)
LOGIN untuk mengomentari.