Pembangunan dan pemberdayaan yang dilaksanakan melalui APBD Kota Pariaman tahun 2019 tentunya berdaya manfaat bagi masyarakat guna meningkatkan nilai ekonomi masyarakat, ataupun mencapai kesejahteraan masyarakat Kota Pariaman secara keseluruhan.
Ada beberapa indikator sebagai penentu yang telah Pemko Pariaman laksanakan yakni peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pariaman per kapita yakni 2014 = 40,74 %, 2015 = 43,67 %, 2016 = 47,11 %, 2017 = 50,64 %, dan 2018 = 54,38 % yang kesemuanya mengalami peningkatan.
Demikian jawaban Walikota Pariaman, Genius Umar, terhadap pandangan anggota fraksi DPRD Kota Pariaman terkait Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2019, Jumat (5/6/2020) melalui video conference (vidcon).
Genius melanjutkan, untuk sumber pendapatan daerah, Kota Pariaman saat ini masih didominasi Pendapatan Transfer dari Pemerintah Pusat/ daerah lainnya dan pengoptimalan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk PAD sejak tahun 2015 berjumlah Rp 29,8 miliar, 2016 = Rp 29,8 miliar, 2017 = Rp 30,8 miliar, 2018 = Rp 32,2 miliar, dan di tahun 2019 Kota Pariaman alami peningkatan PAD menjadi Rp 36,6 miliar.
Sedangkan untuk SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran), yaitu selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran jauh menurun.
“Dimana pada tahun 2015 SiLPA sebesar Rp 120,3 miliar dan di tahun 2018 menurun menjadi Rp 54,2 miliar, serta 2019 menjadi Rp 24,3 miliar,” ujarnya Wako.
Genius juga menyampaikan capaian target belanja APBD Kota Pariaman tahun 2019 sebesar Rp 703,4 miliar dengan persentase capaian 93,43 %. Sedangkan pada tahun 2015 capaian tersebut baru mencapai Rp 579,8 miliar dengan persentase 81,87 %.
Terkait realiasi PAD Retribusi Daerah yang masih di bawah 50 %, hal ini terkendala faktor teknis dan non teknis dalam pelaksanaan dan pencapaian target retribusi yang telah ditetapkan.
Namun kata Genius, peningkatan PAD terutama sektor retribusi daerah selalu menjadi konsentrasi utama untuk lebih mengoptimalkan lagi retribusi daerah, pengelolaannya, dan menggali potensi retribusi daerah.
Untuk menambah dan menggali objek pajak dan retribusi baru yang belum disentuh sebagai sumber PAD di tahun 2020 dan 2021 mendatang.
Wako juga telah menyiapkan langkah untuk mendongkrak PAD Kota Pariaman. Peningkatan PAD Kota Pariaman tahun 2020 dari sektor pengelolaan PAD di objek wisata, sektor pemanfaatan teknologi informasi dan sektor kerjasama dengan perbankan.
Selain itu, terkait belanja modal tahun 2019 yang terealisasi sebesar 90,95 % dimana Rp 15 miliar yang belum terserap, hal ini kata Genius, disebabkan adanya kegiatan-kegiatan yang tak dapat dilaksanakan akibat terkendala faktor teknis dan non teknis antara lain sisa tender, terdapatnya pekerjaan yang belum selesai putus kontrak akhir tahun anggaran.
Dan terhadap defisit laporan operasional tahun 2019 yang mencapai Rp 28 miliar yang disampaikan Fraksi Keadilan Demokrat, kata Genius laporan operasional tahun 2019 tersebut adalah merupakan surplus sebesar Rp 28,8 miliar. (rel)
The post Genius Umar: Realisasi APBD Kota Pariaman Tahun 2019 Capai 93,43 % appeared first on Padek.co.