Minggu, 22 April 2018 13:40 WIB
BIREUEN – Gubernur Aceh yang
diwakili Kadis Sosial Aceh, Alhudri serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Aceh, Teuku Ahmad Dadek, Sabtu (21/4)
mengantar bantuan logistik berupa
sandang dan pangan untuk warga muslim etnis Rohingya dari Nyanmar yang
terdampar di Bireuen di ditempatkan di SKB Cot Gapu Bireuen.
Bantuan yang jumlahnya 24 jenis diantar dengan truk diserahkan
secara simbolis diterima Wakil Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH
MSi. Jenis bantuan dari gubernur Aceh
kata Alhudri yang didampingi Teuku Ahmad Dadek mulai dari Kids ware, selimut, lauk pauk, daster sampai
CD laki-laki. “
24 jenis bantuan dari Gubernur untuk para pengungsi Rohingya yang sekarang
berada di Bireuen,” ujar Alhudri.
Setelah penyerahan secara simbolis di pendopo,
kemudian bantuan tersebut langsung diantar ke SKB Bireuen tempat mereka
menginap sementara sebelum ditangani Imigrasi, UNHCR dan IOM. Bantuan dari
gubernur sebagai bentuk kepedulian kemanusian, sedangkan menyangkut status
mereka, penyebab mereka terdampar hingga sampai ke Bireuen menjadi urusan
lembaga lain. “Mereka kita perlakukan
dengan baik, membantu sebisa mungkin sebelum ditangani lembaga lain,” ujar
Teuku Ahmad Dadek yang didampingi Wakil Bupati Bireuen, Dr H Muzakkar A Gani SH
MSI.
Sementara itu, Dinkes Bireuen
menempatkan sejumlah dokter dari Puskesmas Kota Juang dan lainnya di lokasi
penempatan para pengungsi Rohingya di SKB Cot Gapu Bireuen untuk menangani
warga muslim Rohingya yang sakit. Kadiskes Bireuen, dr Amir Addani M Kes kepada
Serambi mengatakan, penanganan medis
dibentuk tim khusus tugas bergiliran di SKB Cot Gapu Bireuen.
Tenaga medis menempati salah
satu ruangan di SKB, mereka dengan peralatan lengkap memeriksa para pengungsi
Rohingya yang sakit. Amatan Serambinews.com, ada beberapa wanita terpaksa
diinfus karena kondisi fisiknya lemah. “
dua orang mengalami luka tergena goresan paku sedang kita obati,” ujar dr
Khairul.
Selain itu, tim medis memeriksa
seluruh warga Rohingya khusus perempuan untuk memastikan apakah mereka sedang
hamil atau tidak. “Kita periksa satu persatu untuk memudahkan penanganan
nantinya, kadang-kadang ada yang sedang hamil perlu penanganan hati-hati.
perlu perawatan,” ujar Khairul yang didampingi Daniel staf dari Dinkes
Bireuen. Petugas medis memanggil satu
persatu wanita untuk diperiksa dengan alat periksa kehamilan tujuannya untuk
memudahkan penanganan dan lainnya, uja Daniel. (yus)