Gunung Agung yang berada di Bali kemarin (25/11) kembali erupsi. Awan hitam yang diamati oleh tim PVMBG terlihat lebih tinggi, yakni mencapai 1500 meter. Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana menuturkan jika erupsi Gunung Agung terjadi pada pukul 17:30 WITA. “Kolom abu teramati berwarna kelabu-kehitaman bertekanan sedang setinggi 1500 m di atas puncak Gunung Agung,” katanya. Dia berharap agar masyarakat tetap tenang dan tetap mengikuti rekomendasi PVMBG pada status Level III (Siaga).
Devi masih melarang masyarakat beraktivitas di sekitar Gunung Agung. Baik itu pendaki, pengunjung, maupun wisatawan. Hingga kini daerah yang terdampak antara lain Desa Ban, Desa Sebudi, Desa Besakih, Desa Buana Giri, Desa Jungutan, dan sebagian wilayah Desa Dukuh.
“Jika erupsi terjadi maka potensi bahaya lain yang dapat terjadi adalah terjadinya hujan abu lebat yang melanda seluruh Zona Perkiraan Bahaya,” katanya. Hujan abu lebat juga dapat meluas dampaknya ke luar Zona Perkiraan Bahaya bergantung pada arah dan kecepatan angin. Pada saat rekomendasi ini diturunkan, angin bertiup dominan ke arah Selatan-Tenggara. Oleh karena itu, diharapkan agar hal ini dapat diantisipasi sejak dini terutama dalam menentukan lokasi pengungsian.
“Mengingat adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) pada manusia maka diharapkan seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di sekitar G. Agung maupun di Pulau Bali, segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik,” sarannya.
Kepala Humas BNPB Sutopo menambahkan jika kondisi Bali masih aman. “Beberapa tempat wisata masih bisa dikunjungi,” ucapnya. Sementara itu Humas Direktorat Jendral Perhubungan Udara Agoes Soebagio memastikan belum ada rencana penutupan bandara. Hal itu dikarenakan aktivitas Gunung Agung belum mengganggu penerbangan di Bali. “Kami terus pantau. Kalau nanti diturup pasti ada notam yang diumumkan,” ucapnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.