in

Harga Cabai Merangkak Naik

Pedagang Prediksi tidak akan Berlangsung Lama

Harga cabai merah di Pasar Raya mulai merangkak naik. Selain kurangnya pasokan cabai asal Jawa sebulan terakhir, kenaikan juga dipicu perubahan cuaca. Meski begitu, kenaikan harga ini diprediksi tidak akan berlangsung lama.

Pantauan Padang Ekspres, Rabu (22/11) siang di lantai I Blok II Pasar Raya, harga cabai merah jawa kualitas super dipatok hingga Rp 40 ribu per kilogramnya. Sementara cabai merah lokal Rp 44 ribu per kilogramnya. Harga tersebut terus merangkak naik dari Rp 34 ribu per kilogramnya minggu lalu.

Salah seorang pedagang kebutuhan harian di lantai I Blok II Pasar Raya, Zalbendri menduga, kenaikan harga cabai merah jawa tersebut karena di Pulau Jawa, sejumlah petani mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem. 

“Dua bulan terakhir, cuaca di Jawa tidak bersahabat, hal itu membuat petani cabai  terpaksa panen dini. Akibatnya berkurangnya pasokan cabai ke wilayah Sumatera,” sebut pria 53 tahun itu.

Meski begitu, menurut dia, harga cabai merah jawa bakal turun awal Desember mendatang. Sebab cabai lokal sudah memasuki musim panen, sehingga mampu menutupi kekurangan pasokan cabai di Padang.

“Memang untuk cabai lokal sekarang masih dijual Rp 44 ribu per kilogramnya, namun cabai dari Alahanpanjang sudah memasuki musim panen. Sehingga, bisa menutupi kekurangan pasokan dari cabai dari Jawa itu,” imbuhnya.

Naiknya harga cabai otomatis memicu kenaikan harga cabai giling. Minggu lalu, cabai giling kualitas super dijual Rp 35 ribu per kilogramnya, sekarang Rp 40 ribu per kilogramnya. Meski begitu, cabai hijau tidak mengalami kenaikan dan masih bertahan di angka Rp 14 ribu per kilogramnya.

Salah seorang pembeli, Sinta Gusmiarti, 29 mengeluhkan naiknya harga cabai saat ini. Dia terpaksa mengurangi pembelian cabai merah dan mengganti dengan cabai hijau. “Ya, kondisi ini perlu kita akali agar masakan di rumah tetap enak dengan mengganti cabai merah dengan cabai hijau,” ulas wanita asal Pampangan tersebut.

Berbeda dengan cabai, harga bawang merah dan putih di Pasar Raya masih stabil menjelang pergantian tahun. Stok diklaim cukup. “Ya, cabai memang naik, tapi bawang merah dan putih masih stabil, keduanya dipatok dengan harga sama, yakni Rp 20 ribu per kilogramnya,” ucap Yuniati, pedagang berusia 44 tahun itu.

Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga dipicu semakin tingginya permintaan dari konsumen. “Untuk mengatasi permintaan yang semakin tinggi, instansi terkait harus selalu memastikan pasokan komoditas ini aman. Kemudian, juga perlu dijamin kelancaran distribusinya. Apabila kedua hal itu dapat dijalankan, harga tidak akan meningkat drastis meski permintaan melonjak,” jelas Yuniati didampingi Toni, pedagang cabai lainnya.

Harga bawang bombay dan kentang, juga masih stabil. Kedua komoditi tersebut dipatok Rp 14 dan R p10 ribu per kilogramnya. “Jelang akhir tahun kedua barang ini tidak akan mengalami lonjakan karena stoknya cukup melimpah di gudang,” ulasnya.

Rafika Oktavia, 26, pedagang lainnya mengaku harga minyak goreng curah dan gula pasir masih stabil menjelang akhir tahun dan tidak mengalami kenaikan. Minyak goreng curah dijual Rp 11 ribu per kilogramnya dan gula pasir Rp 12 ribu per kilogramnya. “Stoknya masih aman, sehingga tidak berpengaruh menjelang akhir tahun,” sebut wanita berjilbab itu.

Sementara, harga telur juga cukup stabil menjelang akhir tahun. Telur ayam ras dijual Rp 35 ribu per kartonnya, telur ayam buras Rp 54 ribu per kartonnya, telur puyuh Rp 24 ribu per kartonnya, dan telur itik Rp70 ribu per kartonnya. “Dengan harga stabil ini, daya beli masyarakat masih tinggi, semoga kondisi ini tetap bertahan,” harapnya.

Kepala Dinas Perdagangan Padang, Endrizal menegaskan, pihaknya bakal menelusuri agen dan distributor terkait merangkak naiknya harga cabai menjelang akhir tahun. “Kita bakal telusuri, hingga ke agen dan distributor jika ada oknum-oknum yang bermain,” tegasnya saat dihubungi melalui telepon genggamnya.

Upaya pencegahan agar tidak terjadi lonjakan harga, menurut Endrizal, pihaknya akan menggelar operasi pasar dengan melibatkan Bulog dan Perhimpunan Pedagang Indonesia (PPI). “Jika harga terus merangkak naik, kita datangkan operasi pasar dengan menggandeng Bulog dan PPI,” ulasnya. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Menanti Golkar tanpa Setnov

Maskot Si Sirih Telah di Keluarkan Untuk Pilkada Tanjungpinang