Semua insan yang di lahirkan di dunia ini memang di takdirkan untuk hidup bersama dengan pasangan. Dengan kata lain, jika seseorang merasa sudah yakin dan cukup umur maka mereka bisa segera mengucapkan ikrar janji sehidup semati alias menikah. Meskipun pada usia yang berbeda-beda, dan dalam keadaan yang tidak sama. Dan terkadang, jodoh itu sering tidak dapat di duga. Ketika orang ingin segera menikah, tapi jodoh tak kunjung datang. Karena yang namanya jodoh itu sama halnya dengan maut dan juga masa depan, dimana semua orang tidak bisa memprediksinya.
Menikah itu sunah, dengan tujuan menyatukan dua insan yang berbeda. Dan memiliki maksud agar bisa memiliki keturunan. Sehingga populasi manusia bisa berkembang dari waktu ke waktu. Usia yang pantas untuk menikah itu sebenarnya sudah di tentukan, namun terkadang orang sering tidak mempedulikannya ketika merasa sudah sama-sama cocok. Dan menurut masing-masing orang, mereka juga punya patokan umur sendiri tentang kapan waktu yang pas untuk bisa menikah. Entah itu pria atau wanita. Mereka bebas untuk menentukannya sendiri. Karena yang namanya pernikahan, itu harus di dasari atas kemauan masing-masing, dan bukan atas dasar paksaan dari pihak manapun.
Menikah itu bukan hanya menyatukan dua insan, namun juga harus siap atas segala beban dan tanggung jawabnya. Karena dalam suatu ikatan pernikahan, ada banyak sekali tugas yang harus di selesaikan. Di mana tugas-tugas tersebut akan selalu ada setiap saat dan tanpa ada kata berhenti. Selain mempererat hubungan tersebut, tugas masing-masing juga berbeda. Sebagai suami, dia bertugas mencari nafkah sekaligus melindungi keluarga. Sedangkan istri bertugas melayani suami dan anak-anaknya. Menikah itu bukan hanya sebatas cinta semata, karena cinta belum tentu bisa mencukupi kebutuhan kita. Nah bagi kamu para wanita, menikah itu tak harus dengan orang yang kamu cintai.
Seperti yang sudah aku bilang sebelumnya, bahwa menikah itu bukan hanya soal cinta, karena cinta itu hanyalah soal perasaan. Bagaimana semisal dalam suatu rumah tangga yang serba kekurangan ingin mencukupi kebutuhan mulai dari sandang dan pangan. Apakah cinta itu bisa mencukupi semuanya, sementara keluarga kelaparan?.
Menurutku, menikah itu tidak harus bersama orang yang kita cintai. Karena orang yang kita cintai itu belum tentu mencintai dan serius pada kita. Terkadang mereka hanya ingin main-main. Sehingga setelah mengikrarkan janji pernikahan, dia tidak terlalu mempedulikan soal tanggung jawabnya. Sama-sama saling mencintai itu memang dambaan setiap pasangan. Tapi bagaimana jika keinginan itu tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, dimana suami tidak mempedulikan kewajibannya.
Untuk itu bagi kamu para wanita, jika suatu saat ada seorang pria yang benar-benar mencintaimu. Syukur dia adalah pria yang mapan, yang berniat untuk segera meminangmu. Maka jangan pernah sia-siakan kesempatan itu. Karena cinta itu akan dan bisa muncul seiring berjalannya waktu hidup bersama. Hidup bersama tanpa adanya ikatan cinta itu belum tentu akan menghancurkan pernikahan di kemudian hari. Karena fakta membuktikan, banyak juga sepasang suami istri yang awalnya sama-sama saling mencintai namun pada akhirnya memutuskan untuk berpisah. Terlebih bagi mereka yang sering bertengkar karena masalah ekonomi.
Nah itulah saran bagi kamu para wanita, menikah itu tidak harus dengan orang yang kita cintai. Setelah membaca penjelasannya, apakah masih ingin berusaha mengejar orang yang kamu cinta?. Terutama bagi kamu yang cintanya bertepuk sebelah tangan. Karena kita tidak bisa menunggu orang untuk mencintai kita.