Banda Aceh – Wakil Dekan I FISIP Unsyiah Dr Effendi Hasan MA mengungkapkan pasangan Illiza Saaduddin Djamal-Farid Nyak Umar dengan Aminullah Usman – Zainal Arifin memiliki kekuatan yang sama kuat memenangkan Pilkada 2017 di Banda Aceh.
“Basis massa yang mereka miliki, sama-sama kuat,” paparnya saat menjadi pemateri seminar publik mahasiswa cerdas berdemokrasi Peran Kampus dan Partisipasi Aktif pada Pilkada 2017 di aula FISIP Unsyiah, Darussalam, Jumat (11/11/2016).
Ia mengatakan Illiza memanfaatkan kalangan perempuan untuk memperoleh suara. Sedangkan Aminullah, prioritas dukungannya berasal dari pemilih pemula. Karena Aminullah dikenal aktif dalam dunia sepakbola di Banda Aceh yang digandrungi pemuda yang banyak menjadi pemilih pemula.
Menurutunya, persaingan mereka menarik karena pasangan Iliza-Farid memiliki dukungan 18 kursi, Aminullah-Zainal mendapatkan 12 kursi. Dukungan yang mereka miliki berbeda tipis. “Persaingan sengit. Mesin politik partai mereka imbang, memiliki kekuatan sama-sama untuk menang,” tuturnya.
Selain itu, Illiza dan Aminullah merupakan sosok visioner. Visi misi mereka bertujuan membangun Banda Aceh.
Indikator Pilkada Sukses
Effendi mengharapkan Pilkada 2017 secara keseluruhan di Aceh berlangsung damai. Indikator kesuksesan Pilkada apabila tidak terjadi kekerasan, intimidasi, sistem pemilu yang akuntabel, partisipasi pemilih tinggi, dan penyelenggara Pilkada yang kredibel.
Penilaiannya, dari segi kuantitatif, partisipasi pemilih di Aceh tinggi. Tetapi secara kualitas tidak.
“Pilkada yang baik melahirkan pemimpin yang berkualitas,” sambungnya.
Kata Effendi, pemimpin yang melakukan money politic dengan alasan sedekah tidak bisa memajukan daerah. Pemimpin seperti itu akan memprioritaskan mengembalikan modal yang ia keluarkan selama kampanye.
Ia berpesan perguruan tinggi mengambil peran menciptakan pemilihan demokratif. Caranya mendorong elite politik mencerdaskan politik masyarakat, menjunjung solidaritas, serta menjungjung nilai-nilai Islam.
Peran Mahasiswa dalam Pilkada
Sayangnya, kiprah mahasiswa berbeda dibandingkan mahasiswa era 1998. Politik praktis sudah memasuki lingkungan kampus. Mahasiswa berpolitik praktis di lingkungan pendidikan ini. Sekarang, mahasiswa tidak bisa lagi memposisikan diri sebagai mahasiswa yang netral dari kepentingan politik pihak tertentu.
Kepada mahasiswa ia mengingatkan untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2017.
“Mahasiswa jangan golput,” sambungnya.
R1007D.
Redaksi:
Informasi pemasangan iklan
Hubungi:
Telp. (0651) 741 4556
Fax. (0651) 755 7304
SMS. 0819 739 00 730