Imlek, Pacar Sewaan Laris di China

Bagi Anda yang masih single alias jomblo kerap mendapat pertanyaan ‘kapan kawin?’ Pertanyaan ini sering kali terdengar saat kumpul keluarga saat Idul Fitri, Natal atau reunian sekolah. Sama seperti di Indonesia, pertanyaan tersebut menimbulkan tekanan besar bagi para jomblo di China.

Melansir dari Daily Mail, Sabtu (28/1/2017), para jomblo di Negeri Tirai Bambu pun merasa tertekan saat mudik Imlek belum memiliki pasangan. Mereka pun mencari kekasih sewaan yang akan diperkenalkan kepada keluarga saat mudik di Tahun Baru China, biasanya saat makan bersama. Karena itu aplikasi pacar sewaan laris manis menjelang Imlek.

Mereka mencarinya melalui aplikasi bernama ‘Hire Me Plz’. Para pria jomblo lantas mencari pacar sewaan dengan harga 1.999 yuan per jam atau senilai Rp3,8 juta. Namun sepanjang Tahun Baru China 2017, harga pacar sewaan meningkat menjadi 10.000 yuan alias Rp19 juta per hari.

Salah satu pacar sewaan di aplikasi Hire Me Plz adalah Luoluo, perempuan berusia 24 tahun. Pacar palsu ini mengaku menerima pekerjaan tersebut untuk mengisi waktu luangnya. Dia perlu mengisi 2,5 hari kosong selama liburan Imlek. 

CEO Hire Me Plz, Cao Tinatian mengaku penggunaan aplikasinya meningkat saat Imlek ini. “Lebih dari 1.000 pengguna platform kami mendaftar mencari pacar palsu untuk disewa selama Imlek,” ujarnya. 

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2015, aplikasi Hire Me Plz kini telah memiliki pengguna 700 ribu dan 1,7 follower di WeChat. Aplikasi ini sejatinya bertujuan mengusir rasa suntuk kesepiaan yang dialami oleh orang-orang yang hidup di kota-kota besar. 

Meski ‘pacar palsu’ namun data yang diberikan bukanlah palsu. Aplikasi ini menjamin penggunanya memberikan data yang benar sehingga aman saat berhubungan dengan sang kekasih sewaan.

Cao menambahkan model bisnis yang masih baru ini mendapat respons positif dari kalangan muda di China. Dan mereka menerima ide mengusir kesepiaan sebagai komoditas. Dan kata dia, kata ‘Sewa Pacar’ menjadi kata kunci paling tren di mesin pencari di China, mengalahkan situs belanja online Taobao di masa Imlek. 

SINDONEWS