in

Indie, Biayai Sekolah lewat Manggung

Meski tidak memiliki latar belakang keluarga pemusik, namun artis Minang satu ini mampu eksis di belantika musik. Lewat hasil manggung pulalah, dia bisa membiayai sekolahnya.    

Sejauh ini penyanyi muda Minang ini sudah mengorbitkan tiga album. Album ketiganya, dia rilis sekitar dua bulan lalu. Di antaranya tembang unggulan dalam album ini, Cinto Sapasusuan, Main Parasaan dan Rambang Cinto. Selain karya sendiri, beberapa lagu dihasilkan oleh artis Minang senior Febian.

Jauh sebelum terjun ke jalur profesional, Indie sudah malang melintang di dunia musik. Dia kerap mengikuti sejumlah festival dan solo song. Lambat laun, namanya mulai dikenal publik ranah Minang.

Kali pertama dia menggeluti musik ini, berawal ketika memenuhi permintaan menyanyi dari guru SD-nya. Siapa sangka, penampilannya waktu itu mendapat respons positif dari guru dan sejawatnya.

Memasuki jenjang SMP, Indie mulai menekuni dan mempelajari alat musik. Bahkan, dia sempat membentuk band bersama teman sekolahnya untuk manggung di sejumlah festival. “Kemampuan bermusik Indie terlatih secara otodidak,” ucapnya saat diwawancara Padang Ekspres, Jumat (14/4).

Dalam band yang dibentuknya itu, Indie berperan sebagai gitaris sekaligus vokalis. Kendati disibukkan dengan aktivitas di dunia musik, namun proses pendidikan formalnya tetap berlanjut.

Lewat hasil manggung di sejumlah festival dan perlombaan itulah, Indie bisa membiayai kebutuhan kehidupannya sehari-hari.  “Karena sering ikut festival dan juara, Indie tidak pernah lagi meminta uang untuk kebutuhan kepada papa dan mama. Beruntung, orang tua Indie mendukung aktivitas Indie,” terang ibunda dari M Fathan ini.

Kali pertama mengeluarkan album sendiri, diakui Indie, tak terlepas dai kegigihannya mencari sosok produser yang mampu mengembangkan potensinya, tepatnya tahun 2014 lalu.

“Indie cari tahu produser dan bertemu, kemudian diminta bernyanyi. Alhamdulillah, produser menyukainya dan langsung mengajak Indie bergabung untuk mengeluarkan album perdana,” kenang istri dari Erik Haridiman ini.

Bersama sang produser, Indie berhasil mengeluarkan dua album tahun 2014 dengan tembang Payung Hitam Panantian  dan setahun berikutnya lagu Jatuah Cinto.

Kini bersama Nada Musik, Indie telah mengedarkan album ketiganya dengan sejumlah lagu yang diproduseri Wisnizar dan Febian sebagai pimpinan produksinya.
Di samping bernyanyi, Indie juga disibukkan dengan usaha pribadinya. Tepatnya, galeri pakaian untuk aktivitas shooting dan make-up artis.

Baginya, kehadirannya di belantika musik ranah Minang salah satu upaya melestarikan tradisi dan memperkenalkan kepada khalayak ramai bahwa musik Minang mampu memberikan warna tersendiri. “Iya, tentunya harapan kita semua, musik Minang semakin dicintai,” ungkap rang Canduang yang saat ini menetap di Simpang Taluak, Agam itu.

Rencananya tahun ini, dia mengeluarkan album selanjutnya yang prosesnya dibantu artis Minang, Febian. “Mungkin setelah Lebaran nanti, sekarang dalam proses penggarapan. Alhamdulillah keluarga, papa, mama dan suami mendukung dan mengasih kepercayaan kepada Indie untuk terus berkarya,” sebut wanita yang pernah bersekolah di SMKN 2 Bukittinggi dan SMPN 2 Bukittinggi itu.

Putri ketiga dari lima bersaudara buah cinta pasangan Mailizar dan Jamilus itu berharap, kariernya terus berkembang. “Yang jelas, kita akan terus berusaha dan belajar mengembangkan diri serta  meningkatkan kemampuan. Semoga saja yang terbaik selalu menyertai. Amin,” ucap pemilik nama asli Indri Frafita Sari kelahiran Bukittinggi 24 Agustus 1990 itu. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Nostalgia Duet dengan Gus Dur

Perketat Pengawasan Hiburan Malam