in

Indonesia Arena, stadion ‘hijau’ di jantung Kota Jakarta

Palembang (ANTARA) – Indonesia dipercayai federasi internasional bola basket (FIBA) menjadi tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023 pada Agustus mendatang.

Sebagai tuan rumah, Indonesia diwajibkan memenuhi standarisasi arena pertandingan yang ditetapkan FIBA.

Pemerintah pun membangun Indoor Multifunction Stadium (IMS) berkapasitas 16 ribu penonton di kompleks Gelora Bung Karno (GBK) sejak Desember 2021 sebagai wujud keseriusan menjadi tuan rumah ajang bergengsi FIBA World Cup 2023.

Kamis ini, Sekretaris Jenderal FIBA Andreas Zagklis melihat secara langsung progres pembangunan kontruksi fisiknya yang kini sudah mencapai 32 persen.

“Suatu kebanggaan berada di sini. Setelah sering berdiskusi mengenai Piala Dunia, saya melihat secara langsung pembangunannya dan saya yakin event besar FIBA akan digelar di sini,” kata Andreas.

Baca juga: Progres pembangunan stadion Indonesia Arena capai 32 persen

Indonesia tak main-main dalam membangun stadion tertutup multi fungsi (Indoor Multifunction Stadium/IMS) yang kini diberi nama Stadion Indonesia Arena itu.

Pembangunan sudah dimulai sejak Desember 2021 di atas lahan seluas 30.720 meter persegi. Nantinya stadion akan memiliki luas tapak bangunan sebesar 20.852,79 meter persegi.

Pembangunan Stadion Indonesia Arena dilaksanakan melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi Year Contract (MYC) 2021-2021 senilai Rp 639,1 miliar dengan kontraktor PT Adhi Karya-PT Nindya Karya-PT Penta (KSO).

Pekerjaan dilaksanakan meliputi struktur, arsitektur, mekanikal, dan elektrikal, pembangunan lapangan dan peralatan pertandingan, lapangan latihan, ruang ganti, tribun, royal box dan sistem pencahayaan.

Selain itu, terdapat acoustic sound system, visual system, ticketing, sistem proteksi kebakaran, sistem transportasi dalam gedung, dan pemenuhan kriteria bangunan gedung hijau yang menjadi bagian dari pekerjaan.

Indonesia Arena mempunyai fungsi utama sebagai lapangan basket dengan 1 FOP dan 2 lapangan latihan.

Selain untuk olahraga basket, stadion indoor ini juga dapat dimanfaatkan sebagai lapangan voli, badminton, tinju, MMA, tenis, atletik serta fungsi non-olahraga lain, seperti konser, seminar dan pertunjukan khusus lain.

Secara desain konstruksi stadion indoor ini terdiri atas empat lantai tribun yang dilengkapi dengan atap space frame.

Menariknya, lokasi stadion ini yang berlokasi tidak jauh dari GOR Indoor Basket Hall A Kompleks GBK.

Bagi FIBA, apa yang dilakukan Indonesia sudah melampaui harapan mereka sejauh ini.
Jika ditelisik dari progres pembangunan yang sudah mencapai 32 persen per Juli 2022, atau melebihi 3,3 persen dari target pada periode tersebut, Indonesia telah membuktikan keseriusannya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia.

FIBA pun sangat menghargai upaya Indonesia itu. “Pemerintah Indonesia, terutama FIBA Board Member yang juga menjadi menteri (Erick Thohir) sangat membantu kami dalam berdiskusi mengenai venue untuk Piala Dunia. Kami (FIBA) sangat menghargai itu,” kata dia.

Kedatangannya kali ini juga untuk mengucapkan terima kasih kepada Indonesia yang sudah bekerja keras dalam pembangunan stadion berkapasitas 16 ribu penonton ini.

Ia menilai koordinasi antar kedua belah pihak demikian terjalin sehingga tak ada yang mengecewakan FIBA sejauh ini.

Malahan, Andreas mengaku terkesima dengan desain dari Indonesia Arena.
Apalagi Indonesia juga berkomitmen menjadi stadion ini sebagai bangunan yang mendukung konsep energi berkelanjutan.

“Tentu FIBA sangat senang sekali Stadion Indonesia Arena ini menerapkan suistainabilty energy. Saat ini dunia memiliki perhatian pada upaya-upaya penghematan energi dan penggunaan energi terbarukan yang diwujudkan dalam pembangunan gedung olahraga,” kata dia.

Sementara itu Sekjend Perbasi Nirmala Dewi mengatakan FIBA terus mengawal Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia.

“Progres pembangunan Indonesia Arena ini terus diikuti perkembangan oleh FIBA, dan bagi Indonesia ini menjadi motivasi sendiri,” kata dia.

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diketahui progres pembangunan Indonesia sudah mencapai 32 persen per Juli 2022, atau melewati 3,3 persen dari target pada periode tersebut.

Bahkan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjamin pembangunan stadion tersebut rampung pada Desember 2022, atau lebih cepat tiga bulan dari target awal.

“Tidak banyak kota di dunia memiliki stadion seperti ini yang berada di tengah kota, dengan parkir luas dan fasilitas sudah memadai, serta bisa menampung banyak orang lagi,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.

Piala Dunia FIBA 2023 rencananya akan bergulir pada 25 Agustus hingga 10 September tahun depan.

Indonesia dipercaya oleh FIBA untuk menjadi tuan rumah alias penyelenggara ajang bola basket paling bergengsi di dunia ini bersama dengan Jepang dan Filipina tahun depan.

Baca juga: Stadion bola basket Piala Dunia FIBA 2023 diberi nama Indonesia Arena

Menteri BUMN Erick Thohir yang yang juga Central Board Member Federasi Internasional Bola Basket (FIBA) memastikan bahwa Indonesia akan sukses sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia Bola Basket atau FIBA World Cup 2023.

Ini lantaran Indonesia tidak pernah gagal dalam mengemban tugas menjadi host event-event besar, mulai dari Pesta Olahraga Asia 1962 di era Presiden Soekarno dan Asian Games 2018 era Presiden Jokowi.

Kali ini Indonesia kembali memainkan perannya di kancah olahraga internasional dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIBA 2023.

“Ajang ini menjadi ajang pertama terbesar setelah Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Game dan Gelora Bung Karno kembali menjadi saksi sejarah,” kata Erick.

Erick Thohir bertekad untuk menjaga kesuksesan itu karena menyangkut nama baik dan nama besar bangsa dan negara.

Ia bersama kementerian terkait pun berjuang keras untuk meraih kesuksesan sebagai tuan rumah FIBA World Cup 2023.

Baca juga: FIBA puji keseriusan Indonesia selenggarakan Piala Dunia

Namun, satu hal yang juga penting menurutnya, bagaimana menjadikan Stadion Indonesia Arena ini tetap terawat demi peningkatan prestasi olahraga bola basket Tanah Air.

“Kita jangan hanya bisa membangun, tapi juga harus memastikan bisa merawatnya. Ini menjadi tugas kita semua untuk mengawalnya,” kata pencinta olahraga basket ini.

Secara desain, stadion memiliki 5 lantai dengan fungsi utama sebagai Lapangan Basket Utama dan lapangan latihan.

Pembangunan stadion ini dilaksanakan dengan teknologi konstruksi Building Information Modeling (BIM) atau teknologi konstruksi yang berbasis industri 4.0.

Stadion hijau

Konsep greenlifestyle, eco-friendly atau apapun istilahnya sedang booming di seluruh dunia bahkan menjadi gaya hidup baru.

Bidang arsitektur juga tidak luput dari tren tersebut sehingga kini semakin marak konsep bangunan atau rumah yang ramah lingkungan dan hemat energi.

Dengan adanya pembangunan stadion ini diharapkan kualitas kompleks GBK akan lebih baik dan lebih hijau.

Karena itu pula apa yang dilakukan Indonesia dengan memakai konsep Green Building ini juga mendapatkan apresiasi dari FIBA, apalagi dibangun di jantung Kota Jakarta.

Sejak beberapa tahun terakhir, FIBA mendorong negara-negara di dunia membangun bangunan fasilitas olahraga dengan memakai konsep energi berkelanjutan.
Salah satu yang menjadi rujukan yakni Stadion FIBA HQ di Swiss.

Baca juga: Perbasi: Indonesia Arena simbol semangat sambut Piala Dunia FIBA 2023

Stadion Indonesia Arena juga akan memakai konsep itu. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan menggunakan teknologinya teleskopik tribun.

“Ini di tengah kota dengan penghijauan yang lebat dan parkir luas sehingga sudah tepat konsepnya multifungsi untuk bisa membiayai sendiri dalam rangka pemeliharaan,” jelas Basuki.

Pembangunan insfrastruktur olahraga di Indonesia pada umumnya dilakukan untuk menunjang peran menjadi tuan rumah, baik saat menjadi tuan rumah PON untuk sejumlah daerah, SEA Games, Asian Games, dan kini Piala Dunia bola basket.

Bangunan-bangunan ‘mahal’ itu ada yang masih termanfaatkan hingga kini, tapi ada juga terbengkalai.

Tentunya, dengan strategi membangun stadion multifungsi, lalu menempatkannya di tengah kota serta menggunakan teknologi terbaru dapat memastikan Indonesia Arena termanfaatkan secara berkesinambungan di masa datang.

Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2022

What do you think?

Written by Julliana Elora

Bakal bertemu Indonesia, pelatih Australia waspadai Bolden

Psikolog: Ketahui minat dan bakat anak dari caranya bermain