Palangka Raya (ANTARA Sumsel) – Deputi Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi Gambut (BRG) Haris Gunawan mengatakan bahwa Indonesia harus menjadi pusat pengelolaan gambut tropis dunia.
“Indonesia harus menjadi pusat gambut tropis. Kalteng dan Sumatera jadi salah satu kandidat pusat gambut tropis itu yang di dalamnya ada penelitian, pemanfaatan dan yang semua terkait program pengelolaan gambut,” katanya di Palangka Raya, Sabtu.
Pernyataan itu diungkapkan Haris saat di konfirmasi terkait keuntungan dan komitmen pelaksanaan “Deklarasi Jakarta” yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
“Yang paling utama dalam deklarasi itu ialah terkait pengelolaan yang bertanggung jawab terhadap gambut tropis,” katanya di sela acara “First tropical peatland roundtable” yang dilaksanakan di Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini sendiri diikuti sebanyak 69 orang baik dari akademisi, LSM dan dan para pegiat lingkungan yang berasal dari Jepang, Jerman, Finlandia, Meksiko, Singapura, Malaysia, Vietnam, Belanda, dan Indonesia.
Dalam kegiatan itu, selain mendapatkan pemaparan terkait lahan gambut peserta juga mengunjungi sejumlah area yang menjadi pusat pengelolaan gambut di wilayah Kota Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau.
Selain melihat langsung lokasi dan pembangunan sekat kanal, peserta juga melihat lokasi sumur bor serta mengunjungi lokasi pemanfaatan lahan gambut untuk lahan pertanian.
Kemudian juga melakukan langsung penanaman sekira seratus pohon di lahan gambut di kawasan Desa Taruna, Kabupaten Pulang Pisau.
“Salah satu tujuannya ialah menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam upaya memulihkan kondisi lahan gambut. Bahwa pemerintah tak hanya sebatas membuat kebijakan tetapi juga mengimplementasikan di lapangan,” katanya.
Melalui acara yang diikuti banyak ahli lingkungan tersebut diharapkan juga akan didapat teknologi pengelolaan lahan gambut yang semakin efektif dan efisien.
Editor: Ujang
COPYRIGHT © ANTARA 2017