in

Indonesia Kecam Trump

Langsung Direspons Seruan Intifadah Hamas 

Retno Marsudi dengan bangga memperlihatkan syal yang dia kenakan itu. Terlihat ada bendera Palestina di kedua ujungnya. Menurut menteri luar negeri Indonesia tersebut, syal itu dibuat para janda di Jalur Gaza. Para perempuan yang kehilangan suami dan orang-orang tercinta akibat kekejaman pendudukan Israel. 

”(Saya mengenakan) ini bukan semata komitmen pemerintah untuk mendukung Palestina. Tapi, juga bentuk dukungan dari masyarakat Indonesia (terhadap Palestina, Red),” terang Retno di sela-sela pembukaan 10th Bali Democracy Forum (BDF) di Tangerang, Banten, kemarin (7/12).

Indonesia memang resmi mengecam keras langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengumumkan pengakuan atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Dalam pidato yang disampaikan kemarin dini hari WIB itu, Trump juga menyebutkan akan memindah kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem. 

Di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo menyebut langkah Trump itu sebagai pelanggaran berat atas berbagai kesepakatan internasional yang telah dicapai untuk mendamaikan Palestina dan Israel.

”Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel,” ucap presiden. 
Indonesia meminta Trump mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. Sebab, dampaknya akan sangat besar. ”Ini bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia,” lanjut mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Setahun lalu, dalam pemungutan suara resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB tentang Israel, AS memilih abstain. Padahal, seluruh negara anggota DK PBB lainnya sepakat mendeklarasikan bahwa pendudukan dan pemekaran permukiman Israel di Jerusalem Timur ilegal. 

Rupanya, di balik itu ada maksudnya. Kini, setahun sejak resolusi 2334 terbit, Negeri Paman Sam mengingkarinya. ”Kendati para presiden sebelumnya hanya menjadikan (deklarasi) ini sebagai janji kampanye, hari ini (kemarin dini hari WIB, red) saya melakukannya,” ucap Trump saat berpidato di Gedung Putih. 

Hamas, kelompok pejuang Palestina, langsung merespons pernyataan Trump itu dengan menyerukan intifadah alias perlawanan. ”Keputusan tersebut berarti agresi terhadap rakyat Palestina dan perang terhadap kesucian (Jerusalem). Kita harus kembali siap angkat senjata. Kita buat Trump dan pemerintahannya menyesali keputusan ini,” kata Ismail Haniyeh, petinggi Hamas yang juga mantan perdana menteri (PM) Palestina, seperti dilansir Associated Press. 

Hamas menggagas aksi balasan terhadap AS lewat three days of rage. Hari ini (8/12), Haniyeh mengajak muslim Palestina berunjuk rasa selepas Shalat Jumat. 

Intifadah bisa saja bergulir dalam aksi tersebut. Bagi Hamas, intifadah tak ubahnya seperti reuni. Pada awal 2000 Hamas menewaskan ratusan warga dan tentara Israel lewat aksi bom bunuh diri dan aksi penembakan. 

Tapi, sejak dirangkul ke dalam pemerintahan, ”jalan senjata” Hamas memang jauh berkurang. Apalagi, Jalur Gaza yang jadi benteng pertahanan mereka diblokade Israel dari berbagai sudut. 

Israel Defense Force (Pasukan Pertahanan Israel/IDF) juga menyita dan menghancurkan gudang-gudang senjata Hamas. Secara de facto, kekuatan kelompok itu sudah jauh menyusut. 

Di Bogor, Jokowi menegaskan, dirinya dan rakyat Indonesia tetap konsisten untuk terus bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak negara tersebut. Itu sudah tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan Indonesia akan konsisten atas sikap tersebut.

Jokowi mengaku sudah menghubungi para pemimpin negara anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) dan mendesak agar segera diadakan sidang. Sejak awal, tujuan dibentuknya OKI adalah melindungi Palestina dan merespons serangan Israel terhadap Masjidilaqsa. Jadi, OKI harus merespons secara serius pernyataan Trump tersebut.

”Kalau OKI memutuskan bersidang, saya akan datang langsung di sidang itu,” kata Jokowi. Bila tidak ada perubahan, rencananya sidang digelar 13 Desember di Istanbul, Turki. Tanggal tersebut didapat dari hasil komunikasi Indonesia dengan negara-negara anggota OKI.

Disinggung soal pengaruh pernyataan Trump terhadap hubungan Indonesia dengan AS, Jokowi menyatakan belum bisa memastikan. Yang jelas, dia telah memerintahkan Menlu Retno Marsudi agar memanggil Dubes AS untuk Indonesia. Dia ingin sikap Indonesia itu disampaikan langsung kepada pemerintah AS.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun juga menyebut langkah Trump itu telah melukai rakyat Palestina. Dia mengatakan, tidak akan ada yang bisa menerima Jerusalem sebagai milik Israel, apalagi menjadi ibu kotanya. Menurut Alshun, Jerusalem milik seluruh umat Islam, Kristen, dan Yahudi. ”Juga, Jerusalem tetap menjadi ibu kota Palestina,” katanya. 

Sementara itu, di Jakarta, Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan hadir memenuhi panggilan Menlu Retno. Dia memastikan bahwa langkah yang diambil AS bertujuan mendamaikan Palestina dengan Israel. Bukan sebaliknya. 

Donovan menyatakan, AS tetap berkomitmen mencapai kesepakatan damai yang langgeng antara rakyat Palestina dan Israel. ”Termasuk mendukung solusi dua negara bila disetujui kedua pihak,” ungkap Donovan.

Reaksi keras juga disuarakan Nahdlatul Ulama (NU). Dalam pernyataan sikapnya kemarin, Sekjen Pengurus Besar NU Helmy Faishal Zaini mengatakan bahwa pengingkaran terhadap kedaulatan Palestina adalah pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM) dan keputusan Dewan Keamanan (DK) PBB. 

Kemarin (7/12) unjuk rasa anti-AS langsung marak di berbagai wilayah Palestina. Bentrokan antara demonstran dan aparat terjadi dalam serangkaian unjuk rasa pascadeklarasi Trump itu. Aksi pembakaran poster Trump dan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu serta bendera AS dan bendera Israel mewarnai protes warga di Kota Gaza.

Aksi pembakaran ban bekas dan saling lempar batu dengan aparat pecah di Kota Ramallah, ibu kota Tepi Barat. Di Kota Betlehem, kerumunan demonstran buyar setelah polisi menyemprotkan air dan gas air mata ke arah mereka. 

Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa. Tapi, kondisi itu bisa saja berubah. Sebab, deklarasi yang sudah diantisipasi Palestina tersebut membuat Otoritas Palestina meliburkan sekolah-sekolah dan perkantoran. 

Dari Tel Aviv, pemerintahan Benjamin Netanyahu berterima kasih kepada Trump yang menepati janji kampanyenya tahun lalu. ”Kami sedang berkoordinasi dengan beberapa negara lain yang akan mengikuti langkah AS untuk mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel,” kata pemimpin 68 tahun tersebut seperti diberitakan Reuters.  

Konon, sebelum mendeklarasikan Jerusalem sebagai ibu kota Israel, Trump berkoordinasi dengan Netanyahu. Dalam memo yang Trump layangkan kepada politikus yang juga dikenal dengan nama Bibi tersebut, suami Melania itu berpesan kepada Israel agar tidak mereaksi deklarasi dengan berlebihan. Sebab, itu bisa memperparah dampak deklarasi. 

Deklarasi Trump Rabu sore itu tidak hanya membuat hubungan Israel dan negara-negara Arab kian berjurang. Tapi, juga menjauhkan perdamaian dari Israel dan Palestina. Kemarin Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa sikap Trump itu sama sekali tidak mencerminkan AS sebagai mediator Israel-Palestina. Perundingan damai Israel-Palestina yang mandek pada 2014 bakal kandas. 

”Lewat keputusan itu, AS telah mengisolasi dirinya sendiri dan Israel. Kawasan ini akan kembali menjadi area yang berbahaya. Perundingan damai jelas akan terhenti,” kata Nabil Abu Rudeneh, salah seorang juru bicara Abbas. 

Kemarin tujuh negara plus 15 negara anggota DK PBB mengusulkan pertemuan khusus. Agenda utamanya adalah Jerusalem dan masa depan perdamaian Israel-Palestina. Besok (9/12) Liga Arab menggelar rapat darurat untuk membahas Jerusalem. Pekan depan Turki menjadi tuan rumah pertemuan Organization of Islamic Cooperation. Topik bahasannya masih sama, Jerusalem. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Badan Pengusahaan Batam Sedang Menyusun Biro Pariwisata Untuk Kota Batam

Tinggal Dilantik Presiden