Malaysia lebih dahulu menunjuk chairman dan pendiri Alibaba, Jack Ma, sebagai penasihat untuk ekonomi digital. Padahal, beberapa waktu lalu dia pernah diusulkan untuk posisi yang sama bagi Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan kendati Negeri Jiran sudah menggunakan jasanya. Pemerintah Indonesia berpikir untuk tetap memasukan miliuner itu ke dalam komite pengarah ekonomi.
“Saya tetap approach. Saya akan konsultasikan dahulu dengan Pak Darmin (Darmin Nasution), enaknya gimana. Saya juga akan tabbayun (kroscek), benar nggak nih. Itu di media sosial dia udah salaman dengan Perdana Menteri Malaysia,” kata Rudiantar usai menggelar konferensi pers, di Istana Negara. “Kita di Indonesia belum apa-apa sudah ribut sih. Jadinya ya kalah sama Malaysia,” katanya lagi, dilansir dari CNN Indonesia.
Rudi menyakini ada ataupun tidak ada Jack Ma, steering comite akan tetap ada yang berisi penasihat untuk mendapatkan masukan baik untuk kepentingan dalam negeri maupun luar negeri. “Masukan ini bisa diberikan oleh advisor. Itu tidak puya kepentingan, artinya bisa siapa saja. bisa dari internasional bisa nasional. Internasional salah satunya Jack Ma,” urainya. Ia menambahkan, kehadiran steering comittee ini untuk meningkatkan perdagangan produk Indonesia khususnya dari Usaha Kecil Menengah (UKM). Produk UKM ini perlu di-exposure ke dunia internasional.
LOGIN untuk mengomentari.