Indonesia akan menjadi tuan rumah dengan menjamu Timnas Vietnam di leg pertama babak semifinal Piala AFF 2016. Dan, bagi pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, hasil dari laga yang berangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor malam nanti (Tayangan langsung RCTI Pukul 19.00) itu sangat penting untuk menentukan nasib mereka ke babak final nanti.
Riedl menuturkan, dengan berstatus sebagai tuan rumah, target utama mereka adalah berusaha semaksimal mungkin untuk meraih tiga poin. Tapi, bila itu tidak mampu diraih, maka misi keduanya adalah menjaga gawang untuk tidak kebobolan. ”Karena kalau gawang kami clean sheets, maka bisa memudahkan beban kami di leg kedua nanti,” kata Riedl, kemarin (2/12).
Babak semifinal Piala AFF memang mengenal format selisih gol. Artinya, bila Boaz Solossa dan kawan-kawan bermain imbang tanpa gol di leg pertama, maka di leg kedua nanti, mereka minimal hanya membutuhkan seri dengan skor minimal 1-1 untuk lolos ke babak final. Sebab, skuad Garuda, julukan Timnas—Indonesia sudah unggul gol tandang.
Nah, dalam pertandingan malam nanti, Riedl berencana bermain menyerang dengan menduetkan Boaz Solossa dan Ferdinand Sinaga di lini depan. Keduanya akan ditopang oleh Andik Vermansah yang memiliki kecepatan dari sisi kanan lapangan. Meski begitu, Riedl tidak lupa untuk menguatkan lini pertahanan untuk menghalau gempuran striker lawan yang terkenal memiliki kecepatan.
Rizky Pora yang memiliki kecepatan akan diberikan tugas ganda. Selain dioperasikan untuk membantu serangan dari sisi kiri, dia juga harus turun cepat untuk membantu lini pertrahanan. Selama di Barito Putra, Pora memang sering dioperasikan untuk menjadi bek kiri. Kemampuan jelajah Pora yang sangat tinggi itu sudah terbukti di tiga pertandingan babak penyisihan.
Pemain asal Maluku ini akan bekerja sama dengan Bayu Pradana dan Stefano Lilipaly, dua gelandang yang punya kemampuan bertahan yang cukup baik. Mereka harus mampu menguasai lini tengah agar sang striker Vietnam Lee Cong Vinh yang sangat berbahaya itu tidak mendapat umpan matang dari lini para play maker mereka.
“Tapi, saya sudah instruksikan para pemain untuk tidak hanya fokus untuk menjaga pemain saja. Karena, kami tidak akan bermain marking seperti anjing yang selalu mengejar tuannya. Masing-masing pemain harus bisa menjaga wilayahnya, agar tidak mudah lepas bola,” papar pelatih asal Austria itu.
Dalam perkembangan yang sama, Rizky Pora menyebutkan bahwa, mereka tidak peduli dengan pertandigan di leg kedua mendatang. Sebab, lanjut dia, tugas mereka adalah berusaha memenangkan pertandingan malam nanti. “Fokus kami adalah memenangkan pertandingan ke pertandingan. Kami akan habis-habisan untuk laga besok (malam nanti, red),” paparnya.
Di sisi lain, Nguyen Huu Thang, pelatih Timnas Vietnam mengungkapkan bahwa, sejauh mereka mempelajari permainan Indonesia, ada tiga pemain yang berbahaya. “Pemain dengan nomor punggung 7, nomor 21, nomor 8, dan nomor 14 yang sangat berbahaya. Mereka punya kecepatan,” tegasnya.
Empat pemain yang dimaksud mantan kapten Timnas Vietnam itu, adalah Boaz Solossa (7), Andik Vermansah (21), Stefano Lilipaly (8) dan Rizky Pora (14). Keempat pemain tersebut pula yang berhasil mengobrak abrik pertahanan Vietnam ketika ujicoba terakhir di Hanoi, 8 November lalu. (*)
LOGIN untuk mengomentari.