in

Inilah Salah Satu Senjata Peluncur Granat yang Digunakan Prajurit Infanteri TNI

JAKARTA- Senjata peluncur granat adalah senjata yang biasa dipakai prajurit infanteri di medan pertempuran. Soal senjata ini, ada satu ulasan menarik yang diuraikan Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma (Yonif 405/SK) dalam akun instagramnya.

Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma merupakan batalyon infanteri organik di bawah Kodam IV/Diponegoro. Yonif 405/SK sekarang berada di bawah komando langsung Brigade Infanteri 4/Dewa Ratna yang berkedudukan di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. 

Dalam ulasannya di akun instagramnya, pihak Penerangan Yonif 405/SK mengungkapkan, jika  senjata peluncur granat atau SPG adalah senjata yang menjadi salah satu senjata andalan Yonif 405/SK. 

Ada pun SPG yang dimiliki Yonif 405/SK adalah SPG-A1 V1. Dan tentunya setiap prajurit Yonif 405/SK, harus tahu cara mengoperasikan SPG-A1 V1. Maka menurut Penerangan Yonif 405/SK, Latihan Perorangan Dasar Umum, menjadi menu wajib yang harus dijalani prajurit Yonif 405/SK.

Latihan Perorangan Dasar Umum atau Latorsar ini, kata Penerangan Yonif 405/SK bertujuan untuk  memelihara dan meningkatkan profesionalisme sesuai dengan tingkat kecakapan yang harus dikuasai oleh prajurit, Kompi-kompi jajaran Yonif 405/SK.

Ada pun materi yang disajikan pada Latorsar, salah satunya adalah pengetahuan Senjata Peluncur Granat (SPG) 1A V1.  Di latihan ini, para prajurit Yonif 405/SK dibekali cara mengoperasikan, bongkar pasang hingga mengatasi gangguan senjata tersebut.

Lalu, apa itu SPG-A1 V1. Menurut Penerangan Yonif 405/SK,  SPG-A1 V1 merupakan senjata bantuan perorangan yang digunakan oleh regu infanteri untuk memberikan tambahan daya tempur dalam menyerang pertahanan lawan.

Senjata ini sangat ideal digunakan oleh regu Infanteri untuk mencari, mendekati dan menghancurkan lawan. Pasalnya disamping ringan dibawa, SPG-A1 V1 juga dapat menembakan berbagai macam granat kaliber 40 mm, diantaranya granat asap, granat cahaya, granat gas air mata dan granat anti personel. ags/N-3

What do you think?

Written by Julliana Elora

Terlalu Lama di Toilet

Sumbar Alokasikan Rp30 Miliar Untuk Penanggulangan Bencana Alam