Institusi Internasional |
AS Mungkin Pulihkan Sejumlah Dana untuk WHO
WASHINGTON DC – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Sabtu (16/5) pagi menyatakan ia sedang mempertimbangkan untuk memulihkan sejumlah sokongan dana bagi World Health Organization (WHO) setelah bulan lalu Gedung Putih memutuskan untuk mengakhirnya.
Langkah untuk memulihkan sokongan dana pada WHO diambil AS setelah mendapatkan cecaran kritik secara luas dari para pemimpin dunia dan kubu Demokrat di kongres yang menyebut langkah pembekuan sokongan itu merupakan putusan yang berbahaya.
“Bantuan dana bisa melebihi 10 persen dari yang pernah AS berikan pada WHO atau setidaknya menyamai dana bantuan yang diberikan Tiongkok,” cuit Trump di media sosial. “Namun putusan akhirnya belum diambil dan dana sokongan masih belum cair,” imbuh Presiden AS itu.
AS menghentikan sokongan dana pada WHO pada April setelah Presiden Trump mengatakan bahwa badan internasional itu telah membuat kesalahan yang menyebabkan banyak kematian terkait pandemi Covid-19.
Trump menyebutkan sebuah peninjauan terhadap aksi WHO akan dilakukan dan peninjauan itu akan menyoroti putusan dari WHO yang paling berbahaya dan amat merugikan terkait penentangan atas larangan perjalanan ke Tiongkok dan negara-negara lain yang jadi pusat penyebaran wabah virus korona.
Setelah AS membekukan sokongan dananya, WHO telah meminta negara-negara lain untuk memberikan bantuan dana tambahan karena anggaran institusi internasional itu telah berkurang.
“AS telah jadi mitra lama dan paling bermurah hati bagi WHO dan kami berharap hal itu terus berlanjut,” kata Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers tak lama setelah Trump membekukan dana bantuannya. “Kami amat menyesali putusan dari Presiden AS terkait perintah pembekuan dana bagi World Health Organization,” imbuh dia.
Dapat Kritikan
Putusan Trump untuk membekukan dana sokongan untuk WHO itu memicu kritikan secara global. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyesalkan langkah AS itu dan menyebut bukan saat yang tepat untuk memotong bantuan saat dunia menghadapi pandemi.
Sementara itu Menteri Luar negeri Jerman, Heiko Maas. dalam cuitannya di Twitter menuliskan bahwa saling menyalahkan tak akan membantu saat krisis kesehatan saat ini. “Apalagi WHO sebelumnya telah kesulitan dalam masalah pendanaan,” kata Menlu Maas.
Ketua Urusan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, bahkan menyesalkan putusan AS untuk membekukan bantuan dana untuk WHO itu.
Dari dalam negeri AS, anggota DPR dari kubu Demokrat menyatakan pembekuan dana bagi Who yang dilakukan Trump akan semakin mempersulit tanggapan secara global terhadap memerangi virus korona.
Mereka pun menantang legalitas atas putusan Trump itu dengan menyatakan bahwa Trump tak bisa begitu saja mencabut dana yang telah disetujui Kongres dan langkah itu bertentangan dengan mandat jabatannya. Kongres AS sendiri telah menyetujui alokasi dana sebesar 122 juta dollar AS bagi WHO pada tahun fiskal 2020.
“Putusan itu berbahaya, ilegal dan akan menghadapi tentangan,” kata Ketua DPR AS, Nancy Pelosi saat menanggapi putusan Trump untuk membekukan dana bagi WHO beberapa waktu lalu. eko/CNBC/I-1