in

Jadi Bandara Internasional, Silangit Berdampak Stratejik Bagi Masa Depan Masyarakat Danau Toba

DR. Mombang Sihite, ST, MM (ist)

DR. Mombang Sihite, ST, MM (ist)

JAKARTA (Berita) Perubahan bandara Silangit dari domestik menjadi bandara internasional sangat berdampak stratejik bagi masa depan masyarakat yang tinggal disekitar kawasan Danau Toba. Adapun alasannya menurut doktor jebolan Universitas Padjadjaran Bandung ini, bandara itu tidak berdiri sendiri tetapi terintegrasi dengan lingkungan, terutama destinasi yang akan dituju, masyarakat, dan fasilitas lainnya.

Hal ini ditegaskan Direktur Utama PT Azbil Berca Indonesia, DR. Mombang Sihite, ST, MM, Senin ( 26/11) di Jakarta.

” Mengapa turis internasional dan domestik harus datang ke Danau Toba? Kita harus pastikan karena ada nilai komparatif yang ditawarkan, dan memiliki nilai kompetitif sehingga secara biaya yang dikeluarkan memiliki nilai kepuasan bagi para wisatawan, ” ujar Mombang Sihite .

Untuk itu, kemudahan dalam akses informasi, kecepatan dalam pelayanan, dan berbagai fasilitas untuk kemudahan bertransportasi, sangatlah dibutuhkan turis ketika tiba dalam satu bandara.

Pada sisi lain, Mombang menyoroti sifat sifat masyarakat yang mencoba mengambil keuntungan, atau dengan istilah , ‘aji mumpung’ dari turis, harus segera ditinggalkan.

” Harga – harga harus diawasi, sehingga turis tidak dirugikan. Turis harus merasa nyaman, tidak hanya di bandara, tapi juga di destinasi – destinasi kawasan Danau Toba yang dikunjungi, sehingga keinginan wisatawan untuk datang kembali makin tinggi,” tandas alumni SMP Negeri 1 Doloksanggul ini.

Menurutnya, Bandara Internasional Silangit bukan hanya menjadi gerbang utama pintu masuk wisatawan ke Danau Toba, namun, sekaligus harus menjadi gerbang terakhir ketika turis mau pulang, serta menjadi kesempatan terakhir, bagi masyarakat mendapatkan keuntungan dengan harapan para wisatawan berkenan membelanjakan uangnya dengan membeli berbagai oleh – oleh lokal.

Mombang menyebut, kelemahan bandara di Indonesia, salah satunya, minimnya variasi oleh – oleh dengan kemasan menarik . Umumnya , kemasan sangat sederhana dan variasinya terbatas, sehingga tidak nyaman dibawa sebagai oleh oleh.

Karena itu, Mombang Sihite mendorong Pemerintah Daerah di tujuh kabupaten yang berada di kawasan Danau Toba, sebagai pembina ekonomi kreatif untuk melakukan inisiatif membina masyarakat ekonomi kreatif dalam menyediakan oleh – oleh yang bernilai tinggi dengan harga yang kompetitif.

” Bandara Silangit harus jadi bandara inovatif yang sarat dengan kemudahan. Digitalisasi destinasi informasi Danau Toba, juga harus terus dikembangkan untuk menarik wisatawan berkunjung ke Danau Toba,” paparnya.

Disamping itu, yang perlu mendapat perhatian menurut Mombang adalah fasilitas e commerce dan ATM agar terus ditambahkan demi kemudahan para wisatawan bertransaksi.

Demimikan juga karakter masyarakat, harus berubah, bertransformasi menjadi masyarakat yang menghargai globalisasi, bertindak dan bersikap secara arif dan penuh kesantunan.

” Mari kita jadikan momentum untuk bergerak secara paralel membangun destinasi destinasi unggul yang komparatif, memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional,” tutup Mombang Sihite.

Sementara itu, Anggota Komite II DPD RI Wa Ode Hamsinah Bolu mengapresiasi dengan menetapkan Bandara Silangit menjadi internasional. Hal tersebut tentunya akan meningkatkan wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.

“Dengan adanya bandara internasional maka akan menambah pertumbuhan ekonomi di sini,” tuturnya.

Senator asal Sulawesi Tenggara berharap didaerahnya juga bisa ditetapkan sebagai bandara internasional. “Karena kita punya wisata Wakatobi yang menjadi destinasi wisata. Otomatis akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Sulteng,” beber dia.

Sedangkan Kepala Bandara Silangit Hotasi Manalu menjelaskan pergerakan penumpang pada tahun 2015 hanya 17 ribu per tahun, Tahun 2016 menjadi 150 ribu per tahun.

“Target kami tahun ini mencapai 300 ribu. Untuk saat ini kami baru buka penerbangan internasional ke Singapura. Ini belum reguler masih uji coba,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui,.Presiden Joko Widodo (Jokowi) , Jumat lalu, telah meresmikan Terminal Bandar Udara Internasional Silangit, Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Jokowi menilai bahwa bandara internasional Silangit menjadi gerbang bagi wisatawan berkunjung, dan gerbang kreativitas pelestarian adat Batak. (aya)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Rawat Kebhinekaan, Mensos Dorong Pengembangan Kearifan Lokal

Menag: Nabi Muhammad SAW Mengajarkan untuk Cinta Tanah Air