in

Jaga Kerukunan Lewat Pentas Seni

APRESIASI: Anggota DPRD Sumbar Zulkenedi Said menginisiasi pentas seni dan budaya dari tiga suku yang ada di Pasbar beberapa waktu lalu.(IST)

Pentas seni budaya anak nagari yang digelar di Aula Gedung Pemda Pasamanbaru, Simpang Empat, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) berlangsung meriah. Kegiatan yang dilaksanakan Jumat-Sabtu (28-29/10) itu menampilkan sejumlah seni dan budaya dari tiga suku yang ada di kabupaten tersebut.

Dari Minangkabau menampilkan tari piriang, tari salapan, randai, gandang lasuang, tari pasambahan dan tari galombang. Kemudian dari suku Jawa menampilkan kuda kepang, wayang kulit dan kuda kepang campur sari, sementara dari Mandailing ada tari tor-tor dan gondang sambilan.

“Kolaborasi pentas seni penampilan seni anak nagari tiga etnis dominan di Pasbar, yakni Minangkabau, Mandailing dan Jawa. Secara bergiliran tampil dengan antusias,” kata anggota DPRD Sumbar Zulkenedi Said yang menggagas kegiatan ini melalui pokok pikiran (pokir) dewan.

Ketua Komisi IV DPRD Sumbar ini menjelaskan, seni budaya ini ditampilkan oleh sanggar ketiga suku. Tujuan kegiatan adalah bagaimana seni budaya anak nagari Pasbar dari ketiga etnis tetap eksis di tengah-tengah masyarakat yang majemuk dan di tengah kemajuan zaman. Sasaran kegiatan ini adalah bagaimana pelestarian nilai-nilai seni budaya anak nagari Pasbar tetap terpelihara.

“Yang tak kalah penting dapat diwariskan pula secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pasalnya ketika ada penampilan, tentu ada semacam latihan yang dilakukan. Dengan begitu, ada ketertarikan terutama generasi muda untuk ikut aktif dalam penampilan seni tadi. Selain itu penampilan ini dapat menghibur masyarakat,” jelasnya.

Kader Partai Golkar ini menyebutkan, target kegiatan ini adalah membantu Pemkab Pasbar dalam melestarikan seni budaya anak nagari melalui penampilan pentas seni. Pada kesempatan itu, sanggar-sanggar yang tampil diberikan pula dana pembinaan sebesar Rp5 juta dengan potong pajak.

Diharapkan dana pembinaan ini dapat membantu kegiatan dari sanggar. Atau bisa melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan,” ungkapnya.

Zulkenedi menyebutkan, Pasbar sebagai kabupaten yang heterogen, diharapkan melalui pentas seni ini kerukunan dan persaudaraan antar etnis dan suku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tetap terpelihara dengan baik. (cr8)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Bak Sampah Terpilah di Pantai Padang Banyak yang Rusak. Siapa yang Peduli?

Demi Kebutuhan Hidup, Sepasang Suami Istri Ini Rela Bergelut Dengan Sampah