Sejak pagi kemarin (26/3) Lanud Roesmin Nurjadin disesaki masyarakat. Mereka menunggu kedatangan Jupiter Aerobatic Team (JAT) yang baru kembali dari Langkawi International Maritime & Aerospace (LIMA) Exhibition 2017 di Malaysia.
Tak seberapa lama, dari kejauhan terdengar deru mesin pesawat. Ada tujuh pesawat yang membentuk formasi piramida meluncur di angkasa. Ekornya mengeluarkan asap abu-abu. Setelah terbang di atas penonton, pesawat tersebut mulai memisah dan meliuk.
Tarian pesawat KT 1B-Woong Bee buatan Korea Selatan (Korsel) itu kontan membuat penonton bertepuk tangan. Pandangan ratusan kepala tak pernah lepas dari udara.
Beberapa atraksi pun berhasil dilakukan dengan sempurna. Misalnya manuver dua pesawat yang menukik dari atas, kemudian bertemu di satu titik rendah. Asap yang dikeluarkan membentuk gambar hati. (jpg)
Beberapa manuver lain seperti loop, clover, hingga tango to diamond loop yang memiliki tingkat kesulitan tinggi juga berhasil ditunjukkan dengan baik. Setelah bermanuver kurang lebih sepuluh menit, ketujuh pesawat mendarat. Masyarakat pun berebut berfoto bersama pesawat dan para pilot yang mengenakan seragam merah.
Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi menyatakan, masyarakat Indonesia harus bangga dengan JAT. “Kenapa? Masyarakat harus tahu bahwa kita mempunyai tim aerobatik yang kelasnya internasional,” tutur dia.
Danlanud Adi Sutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga yang juga mission commander JAT mengaku senang atas sambutan yang begitu luar biasa dari masyarakat Pekanbaru.
Dia langsung berbagi cerita bagaimana JAT berhasil mengikuti LIMA Exhibition 2017 di Langkawi. “Kami di sana mendapat apresiasi yang sangat baik dari pemerintah Malaysia,” ungkapnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.