Palembang, BP
Momentum Sea Games 2011 diikuti, Islamic Solidarity Games 2013, dan ASEAN University Games 2013 dan terakhir Asian Games 2018 di Palembang semakin memicu Jakabaring untuk menjadi kawasan yang jauh lebih elite dan modern dari sebelumnya.
Ini bukan isapan jempol belaka, di bawah kepemimpinan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat itu tak terbantahkan kalau pembangunan di Jakabaring Soprt City (JSC) semakin pesat saja terutama fasilitas olahraganya, semua fasilitas olahraga peninggalan PON 2004 direnovasi agar menjadi lebih baik dari sebelumnya, kemudian terjadi penambahan gedung dan fasilitas olahraga baru seperti Gedung Sport Science Centre (PT. Medco), Wisma Atlet, Kompleks Lapangan Tenis Bukit Asam, Lapangan Khusus Atletik Termegah Se Indonesia, Aquatic Center (Kolam Utama) yang konon salah satu yang terbaik di Asia Tenggara, Lapangan Voli Pantai, Arena Panjat Tebing Tertinggi se Asia Tenggara, Arena Billiard dan Boolling dan Arena Olahraga Air.
Tidak hanya gedung dan fasilitas olahraga saja yang jadi perhatian, pemerintah pun membuat kawasan JSC menjadi lebih hijau dan asri dari sebelumnya, dibeberapa sudut komplek olahraga Jakabaring dibuat taman-taman yang indah, rimbun dan asri dengan pohon-pohonnya yang segar dan hijau, lalu kanal-kanal buatan yang ada sebelumnya kembali dibersihkan dan dibuat lebih cantik mengalir mengelilingi kawasan Jakabaring Sport City.
Layaklah sekarang Jakabaring diberi label Jakabaring Sport City (JSC) dengan segala fasilitas olahraganya yang bertaraf Internasional namun tidak melupakan pentingnya penghijauan untuk kenyamanan pengunjung, layaklah sekarang Jakabaring Sport City (JSC) disandingkan sejajar dengan komplek olahraga Senayan Sport City yang lebih dahulu tenar di Indonesia dengan segala fasilitasnya yang tidak kalah modern, kini kemegahan dan kejayaan JSC seperti di era Gubernur Sumsel H Alex Noerdin seolah hilang lenyap, di bawah kepemimpinan Gubernur Sumsel H Herman Deru, kawasan JSC berlahan namun pasti menjadi tak terurus dan kumuh lantaran sejumlah fasilitas olahraga ini terbengkalai dan jauh dari kesan terawat oleh pihak Pemprov Sumsel.
Menurut Pelatih renang putra Sumsel Chandra didampingi pelatih renang putri Sumsel Evi Yulis dan sejumlah atlet renang Sumsel mengeluhkan kondisi venue aquatik yang kondisinya memprihatinkan.
“Sudah 8 bulan, kondisi kolam Venue Aquatik kotor dan berlumut hijau di bawahnya .Bukan jelek lagi, dak layak pakai lagi kolam ini, banyak lumut, dan bukan sekadar atlet latihan disini, kalau orang luar kadang berenang, kalau airnya tertelan bahayo, ini sudah biru, kalau anak-anak berenang biru galo anak-anak, “ kata Chandra ditemui di sela-sela latihan di venue aquatik, Jumat (28/6).
Menurutnya, selama kolam renang ini tidak pernah dikasih obat lagi,” melalui Pers minta buka hati pak Gubernur, bagaimana, ini venue aquatik ini sudah tingkat Asia, pernah Sea Games, Asian Games, ISC dan lain-lain, sungguh terlalu kalau tidak ada perhatian,” katanya.
Koni Sumsel, menurutnya sudah menyampaikan kepada pihak Pemprov Sumsel minta perbaiki kualitas air, tapi belum ada realisasi hingga kini.
“ Kita harapkan terbuka hati pak Gubernur apolagi tahun depan kita sudah persiapan untuk PON samo Popernas disini dipakai fasilitas untuk TC 8 bulan TCnya , keluhan kami sebagai seorang atlet dan pelatih tolong perawatan airnya ini dan tidak bisa menyalahkan petugas kolam, dan empat kolam kondisinya sama, malah kolam untuk latihan di luar tidak keruan lagi,” katanya sembari mengatakan merawat lebih berat daripada membangun.
Menurutnya tidak banyak provinsi di Indonesia memiliki fasilitas seperti venue aquatic.
Selain air kotor kramik pinggir kolam Aquatik mulia terlihat pecah-pecah,” Pecah kalau kena kaki belah kaki,” katanya.
Untuk MPC cabang renang Sumsel dua orang atlet Sumsel sudah bertarap internasional.
“Pak Gubernur, Sekda sudah pernah cek Venue Aquatik saat kejadian angin puting beliung dan sudah sampaikan tapi realisasinya belum ada,” katanya.
Hal senada dikemukakan salah satu petugas pembersih kolam venue aquatik yang enggan disebutkan namanya mengatakan, selain air kolam yang kotor, venue aquatik kini terlihat lebih kumuh dan kotor, hal ini bisa terlihat dari cat bangunan venue aquatik yang sudah suram, atas venue aquatik yang jebol beberapa waktu lalu akibat angin puting beliung belum diganti sehingga atap venue aquatik terlihat lubang besar.
“ Kalau malam disini gelap galo, untung ado lampu taman yang masih hidup,” katanya.
Apalagi menurutnya hingga kini gaji mereka belum juga kunjung di bayar pihak PT JSC.
“ Aku bagian kolam lah 9 tahun gawe disini, “ katanya.
Kini menurutnya seluruh pengelolaan venue di Jakabaring kini dikelola oleh PT JSC,” Seluruh venue di JSC ini kondisinya sama semua , lampunya mati semua kalau malam,” katanya.
Untuk membersihkan kolam venue aquatik yang kotornya sangat parah menurutnya harus ada obat yaitu diantaranya PAC, Kaporit 90, kaporit 60.
“Paling tidak seminggu sekali obatnya di kasih tapi lihat kondisi air bagaimana,? kalau kondisi air bagus tidak selalu di kasih obat, seperti kondisi sekarang banyak obat banyak,” katanya sembari meminta perhatian dari Pemprov Sumsel untuk memperbaiki kondisi di venue di JSC.
Sementara itu salah satu dokter di Rumah Sakit dr Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang DR. dr. H. Zulkhair Ali, SpPD, K- GH, FINASIM menilai kalau kolam renang kotor ditakutkan air kolam terminum atlet renang.
“ Kalau air bersih itu , bersih secara kimiawi, bersih dari bakteri, kalau untuk minum harus airnya tidak berwarna, tidak berbau, kalau untuk berenang atlet yang dibutuhkan saat berenang airnya tidak mengandung zat kimia dan tidak mengandung kuman, karena kuman bisa menyebabkan infeksi di kulit, di mulut, bisa di hidung dan terutama di mata bisa infeksi kecuali dia pakai penutup mata,” katanya, Jumat (28/6).
Dia menyarankan agar atlet renang jika akan latihan harus kondisi air kolam, kalau air kolam kotor agar jangan menggunakan kolam tersebut.
“ Kalau air kotor tersebut sampai tertelan bisa menyebabkan diare, terhirup bisa radang paru, “ katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi III DPRD Sumsel Agus Sutikno memastikan Komisi III DPRD Sumsel akan melakukan pembahasan soal venue JSC dengan pengelola JSC termasuk akan melakukan sidak ke venue yang ada di JSC.
“Pembahasan dengan PT JSC minggu depan ini, kalau enggak salah hari kamis, apalagi pihaknya belum menerima laporan hal tersebut daripengelola PT JSC,” katanya.
Hal senada dikemukakan Sekretaris Komisi V DPRD Sumsel Kms Syaiful Padli yang mengatakan, pihak Komisi 3 DPRD Sumsel sebagai mitra BUMD PT JSC harus memanggil jajaran PT JSC.
“ Kita prihatin dengan kondisi JSC sekarang. Sumsel ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata dalam sektor olahraga. Karena kita punya lokasi olahraga kelas internasional nah kedepan kita harus duduk bersama DPRD Sumsel dan Pemprov Sumsel juga pihak pengelola JSC dalam hal ini manajemen PT JSC, harus segera jangan ditunda lagi dan harus dicarikan solusi,” katanya.
Selain itu pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel menurut politisi partai PKS ini harus juga mewujudkan visi misi Gubernur Sumsel dalam bidang destinasi wisata Sumsel sebgai destinasi wisata olahraga.
“ Iya betul kita akan minta penjelasan dari pihak Dispora soal kondisi venue-venue di JSC, pekan depan. Kami akan konfirmasi dengan dinas terkait,” katanya.