in

JSMR Incar 6 Ruas Tol Waskita

Ketertarikan Jasa Marga mengakuisisi ruas tol Trans Jawa sejalan dengan tingginya trafik tol di kawasan tersebut.

JAKARTA – PT Jasa Marga Tbk (Persero) atau JSMR menyatakan tertarik mengambilalih enam ruas jalan tol milik PT Waskita Karya Tbk (Persero) terutama pada Trans Jawa. “Ya, kami pastinya ingin membeli. Kemungkinan pada kuartal I 2018, mudah-mudahan antara pembeli dan penjual saling cocok,” kata Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (5/12).

Ketertarikan Jasa Marga mengakuisisi ruas tol Trans Jawa sejalan dengan tingginya trafik tol di kawasan ini dan merupakan koridor strategis yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Diketahui, Waskita sedang melakukan divestasi terhadap sejumlah ruas tol miliknya yang pembangunannya sudah rampung.

Waskita sendiri menginginkan pada kuartal I 2018 divestasinya sudah tuntas. Menurut Desi, pihaknya juga masih melihat situasi karena menyesuaikan kondisi perusahaan. “Tahun ini (2017) tidak memungkinkan, karena kami masih fokus pada penerbitan obligasi berbasis proyek (project bond). Tapi tahun depan (2018) kami siap. Semoga terjadi proses dan cocok,” katanya.

Pada tahun 2018, tambah Desi, Jasa Marga setidaknya membutuhkan dana investasi sekitar 17 triliun rupiah. “Dana investasi tersebut untuk membiayai semua proyek yang sedang berjalan, karena semua proyek yang dikerjakan Jasa Marga tidak ada yang diam,” tegasnya.

Ia menambahkan, untuk memenuhi belanja modal tersebut perseroan mengupayakan sebesar 30 persen dari ekuitas dan 70 persen dari pinjaman perbankan. Jasa Marga sudah merealisasikan tiga instrumen pembiayaan, yaitu sekuritisasi, project bond, dan global bond IDR.

Komodo Bond

Pada kesempatan itu, Desi mengungkapkan Jasa Marga siap menggunakan dana hasil penerbitan obligasi global berdenomiasi rupiah atau disebut Komodo Bond senilai 4 triliun rupiah untuk membeli enam dari tujuh ruas jalan tol Trans Jawa milik Waskita Karya. “Alhamdulillah saat masa penawaran (Komodo Bond) mengalami kelebihan permintaan (obersubscirbed) sebanyak empat kali.

Kuponnya turun dari 7,85 persen menjadi 7,5 persen,” katanya. Selain itu, imbuh Desai, hasil Komodo Bond akan memperkuat belanja modal (capital expenditure/capex) dan belanja operasional (operating expenditure/opex) yang diestimasi mencapai 17 triliun rupiah pada tahun depan.

Dari estimasi tersebut, perseroan telah memperhitungkan kebutuhan dana untuk membeli ruas jalan tol milik Waskita. Selain itu, bauran hasil Komodo Bond pada capex dan opex JSMR akan digunakan untuk keperluan lain, misalnya mendukung operasi seluruh ruas jalan tol yang dimiliki perseroan.

“Ya untuk semua proyek yang sedang berjalan ini, proyeknya kan berjalan semua, tidak ada yang diam,” imbuhnya. Di sisi lain, tak hanya menyiapkan hasil Komodo Bond untuk keperluan capex dan opex tahun depan, JSMR juga terus memperkuat pendanaan dari pinjaman perbankan. “Karena kami investasi itu rasionya 30:70, 70 persen dari bank dan 30 persen dari ekuitas,” terangnya.

Komodo Bond JSMR memiliki tenor tiga tahun dengan tingkat bunga sebesar 7,5 persen dan dicatatkan di London Stock Exchange (ISM) dan Singapore Exchange (SGX) pada 11 Desember mendatang. Obligasi tersebut dialokasikan ke Asia sebesar 55 persen, Amerika Serikat (AS) 26 persen, dan Eropa 19 persen.

Adapun obligasi tersebut mendapat peringkat (rating) Baa3 dari lembaga pemeringkat, Moody’s dan BB dari lembaga pemeringkat lainnya, Standard and Poor’s (S&P). Rating tersebut diberikan lantaran kondisi kredit dan keuangan JSMR dinilai kuat dan stabil.

Ant/AR-2

What do you think?

Written by Julliana Elora

BERITAPAGI – Rabu, 6 Desember 2017

Jatuh Cintalah Tetapi Jangan Menjadi Buta