JAKARTA, METRO – Boeing segera menindaklanjuti rekomendasi dari hasil akhir investigasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 tahun lalu yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT. Komite menyimpulkan kecelakaan dipicu oleh sistem kendali otomatis yang bermasalah pada Boeing 737 MAX.
“Kami segera menindaklanjuti rekomendasi KNKT. Serta segera mengambil tindakan meningkatkan keselamatan 737 MAX dan mencegah kondisi kontrol pada penerbangan seperti pada kecelakaan itu terjadi lagi,” ungkap Presiden sekaligus CEO Boeing Dennis Muilenburg, Sabtu (26/10).
Pakar Boeing yang bekerja di Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, kata Dennis, memberikan bantuan penuh kepada KNKT dalam proses investigasi tersebut. Tak hanya Boeing, Federal Aviation Administration (FAA) dan regulator penerbangan di seluruh dunia juga disebut bakal melakukan pembaruan perangkat lunak dan perubahan lain atas pertimbangan informasi penyelidikan KNKT.
Sejak kecelakaan JT-610, 737 MAX dan seluruh perangkat lunak terus dievaluasi dan diuji ulang. Termasuk ratusan simulator, penerbangan uji, analisis peraturan dari ribuan dokumen, oleh regulator dan pakar independen yang tersertifikasi.
“Boeing telah melakukan perubahan pada 737 MAX. Antara lain mendesain ulang sensor pada Angle of Attack (AoA) dan fitur perangkat lunak kontrol penerbangan (Maneuvering Characteristics Augmentation System/MCAS) yang akan hidup setelah dua AoA menyala. Kemudian menambahkan lapisan perlindungan baru,” kata Dennis.
Perubahan perangkat lunak ini akan mencegah kondisi kontrol penerbangan yang terjadi dalam kecelakaan ini tidak terjadi lagi. Selain itu, Boeing memperbarui manual awak dan pelatihan pilot untuk memastikan setiap pilot memiliki semua informasi yang mereka butuhkan untuk menerbangkan 737 MAX dengan baik.
“Boeing terus bekerja dengan FAA dan badan lainnya di seluruh dunia mengenai sertifikasi pembaruan perangkat lunak dan program pelatihan untuk mengembalikan 737 MAX ke layanan dengan aman,” tutup Dennis. (jpc)