JAKARTA – Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin mengapresiasi perjuangan pemantau pemilu di luar negeri. Dengan kehadiran pemantau, pengawasan pemilu lebih menjadi partisiaptif.
Hal itu dikatakan Afif dalam diskusi publik dengan tema “Tantangan Pemilu 2019 diluar Negri” di Media Centre Bawaslu, Jln. MH. Thamrin, No. 14, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (29/4). Ia mengatakan, pengawasan di luar negeri tidak lah sama dengan dalam negeri. Butuh pengawasan ekstra dari pihak lain dalam melakukan pemantauan.
Dan Pemantau luar negeri sangat membantu untuk melacak kejadian-kejadian di negara tertentu. Ia menjelaskan, kehadiran pemantau pemilu dalam pemilu LN juga menjadi rujukan pihaknya dalam mengkaji temuan-temuan pelanggaran. “Saya ketemu dua orang pemantau saat supervisi pengawasan Pemilu di Singapura. Begitu juga ketika kita ke Malaysia, ada Migrant Care disana,” kata Afifudin.
Ia menegaskan, metode pencoblosan suara melalui pos sangat rentan terjadi pelanggaran di luar negeri. Namun begitu ia optimistis untuk PSU di negara yang menggunakan metode pos berlangsung aman. rag/AR-3