Keinginannya untuk menjadi pengajar sangat kuat. Ini seiring dengan visinya untuk berbagi pengetahuan dan keahlian kepada mahasiswa yang ingin berkecimpung di dalam industri pariwisata dan perhotelan, serta untuk menciptakan dampak positif dalam kehidupan generasi muda. Adalah Narendran Panir Selvam.
Ia memulai meniti karer sejak menjadi mahasiswa di MDIS School of Tourism and Hospitality. Didukung oleh dosennya, dia kemudian melamar untuk program magang selama enam bulan di Hyatt Regency, Dubai. Ini merupakan pengalaman pertamanya bekerja di luar negeri. Namun, ketertarikan mengajarnya sangat kuat sehingga pada 2016 Narendran melamar menjadi tim pengajar MDIS.
Ia memiliki visi untuk berbagi pengetahuan dan keahlian kepada mahasiswa yang ingin berkecimpung di dalam industri pariwisata dan perhotelan, serta untuk menciptakan dampak positif dalam kehidupan generasi muda. Kini, Tropical Breeze menjadi tempat dia berinteraksi dan mengajar mahasiswa MDIS dari seluruh dunia dalam bidang manajemen perhotelan.
Melalui MDIS, Narendran meraih gelar Bachelor of Science (Hons) di bidang International Tourism and Hospitality Management dan setelah lulus pada 2013 bekerja di Grand Hyatt Singapura sebagai guest service agent. Narendran menceritakan kurikulum praktikum MDIS menjadi paling menonjol di antara program studi pariwisata lainnya.
“Kesempatan magang enam bulan di Dubai sangat menarik bagi saya karena bisa mendapatkan pengalaman di industri perhotelan dan membangun pertemanan yang lebih luas di ranah profesional,” tuturnya, kemarin. Ia mengaku, saat magang mendapatkan banyak pengalaman karena ditempatkan di bagian front dan back office. Ia belajar langsung mengenai bagaimana front office hotel dijalankan dan back office menjadi pendukung utamanya.
Narendran juga menggali pengetahuan dan keterampilan penting dalam mengoperasikan sistem Opera, Triton, dan Reserve, menangani tour group dan check-in awak pesawat, menghadapi keluhan tamu, berinteraksi dengan pelanggan, mengelola shift malam, forecasting, kegiatan promosi, dan banyak hal lainnya. “Ketika magang terasa sulit di awal, tetapi dengan manajemen dan disiplin waktu yang baik, saya berhasil menyesuaikan pola tidur. Bagaimanapun juga, hal ini sangat menarik karena saya bisa mendapatkan pengalaman yang baru di setiap shift,” ujarnya. yok/E-3