PROHABA.CO, KARAWANG – Kejaksaan Negeri Karawang menelusuri mengenai kabar ancaman suntik mati terhadap Narmi (40), seorang buruh migran asal Karawang, Jawa Barat di Arab Saudi.
Kepala Kejari Karawang Martha Parulina Berliana mengatakan sudah menghubungi perwakilan Atase Kejaksaan di Riyadh, Arab Saudi.
“Iya benar, saya menghubungi (perwakilan Atase Kejaksaan Riyadh) untuk membantu menelusuri, ” kara Martha kepada Tribun Jabar, Kamis (9/6/2022).
Martha mengatakan, pihak perwakilan Atase Kejaksaan do Riyadh akan menelusuri keberadaan tenaga kerja wanita (TKW) itu di Alshuaib, Sakaka yang jaraknya 9 jam dari Riyadh.
Baca juga: Orangutan Tertua di Dunia Disuntik Mati Dalam Usia 61 Tahun
Baca juga: TKW Asal Indramayu Divonis 20 Tahun di Hong Kong
“Jadi kita minta keluarganya untuk mengirimkan surat langsung terlebih dahulu kepada KBRI Riyadh melalui email, ” katanya.
Seperti diketahui Narmi telah hilang kontak selama 13 tahun dengan keluarganya di Kampung Kobakmanyar, Desa Mekarmulya, Kecamatan Telukjambe Barat sejak menjadi buruh migran di Tahun 2009.
Kabar terakhir yang diketahui keluarga dari teman Narmi di Arab Saudi, bahwa kondisi Narmi sangat memprihatinkan.
Dewi Anari (30) yang merupakan keponakan korban, menurut cerita teman Narmi yang sesama buruh migran, dia hidup sangat menderita di sana.
Narmi tidak mendapatkan upah yang jelas. Bahkan ia juga dilarang berkomunikasi dengan orang luar tentang keadaanya.
Termasuk, kata Dewi, temannya bercerita bahwa Narmi mendapatkan ancaman ketika ketahuan menceritakan kondisi penderitaan kepada orang luar.
“Kalau ketahuan cerita, kata temannya. Narmi diancam disuntik mati. Karena majikannya itu punya anak dokter, ” katanya.
Temannya itu meminta agar keluarga mencari cara untuk memulangkan Narmi ke Indonesia.
Sementara sponsor yang menaungi Narmi pergi, kata Dewi, telah bangkrut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kejaksaan Negeri Karawang Telusuri Nasib TKW yang Diancam Suntik Mati di Arab Saudi,