Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menata pelabuhan-pelabuhan di Provinsi Bangka Belitung agar lebih produktif dan diharapkan semakin memperlancar pergerakan penumpang maupun barang.
“Kami rencanakan dengan pak Gubernur Babel untuk memetakan kembali pelabuhan yang ada di Provinsi Bangka Belitung untuk dikembangkan secara lebih produktif,” kata Menhub Budi Karya Sumadi saat melakukan kunjungan kerja ke Bangka, Minggu.
Menhub mengatakan, di Pulau Bangka terdapat sejumlah pelabuhan baik untuk penumpang maupun barang, di antaranya Pelabuhan Penyeberangan Sadai, Pelabuhan Pangkal Balam, Pelabuhan Tanjung Ular dan Pelabuhan Belinyu.
“Kalau kita bisa fokus kembangkan di satu tempat tertentu, hasilnya akan memberikan dampak yang bagus. Di sini memiliki komoditas seperti sawit, timah dan lainnya yang memiliki potensi untuk mengoptimalkan muatan kapal,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan agar pelabuhan lebih produktif yaitu akan melakukan kerja sama pengelolaan dan pengembangan dengan pihak swasta dan BUMD.
“Jadi pemerintah pusat memberikan kerja sama pengelolaan (KSP) kepada Pemda. Kemudian Pemda mengerjasamakannya dengan BUMD dan swasta secara business to business (B to B),” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin menyepakati dilakukannya penataan pelabuhan yang ada untuk meningkatkan produktivitasnya.
“Kami di level Pemprov bersama bupati dan wali kota akan membuat perencanaan secara terpadu supaya pelabuhan lebih produktif, efektif dan efisien,” katanya.
Pelabuhan Sadai terletak di Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan. Pelabuhan ini menghubungkan Pulau Bangka dan Belitung.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melayani rute penyeberangan kapal ro-ro dari Pelabuhan Sadai ke Pelabuhan Tanjung Rhu, di Belitung maupun sebaliknya, yang dapat ditempuh kurang lebih 12 jam.
Dua kapal yang melayani rute ini yaitu KMP Gorare yang mampu mengangkut sekitar 80 orang penumpang dan 14 kendaraan, serta KMP Menumbing Raya berkapasitas 150 orang dan 20 kendaraan.
Sementara itu, Pelabuhan Laut Tanjung Ular yang terletak di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, saat ini sedang dalam masa pembangunan.
Progres pembangunan pelabuhan yang memiliki dermaga 80×10 meter ini telah mencapai 94 persen dan diharapkan akhir tahun ini seluruh pekerjaan dapat diselesaikan untuk memperlancar konektivitas barang/logistik.
Pelabuhan Belinyu, berjarak lebih kurang 90 km dari Kota Pangkal Pinang. Pelabuhan ini memiliki panjang dermaga 101 m dan lebar 15 m serta memiliki terminal penumpang dengan luas 400 m2.
Turut hadir dalam peninjauan, Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha, Direktur Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Ditjen Perhubungan Darat Junaidi, dan Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi.