in

Kemenpora Wajib Tanggung Jawab

Presiden: Harus Ada Evaluasi Menyeluruh

Perjalanan Indonesia di SEA Games 2017 sudah rampung. Posisi Indonesia di peringkat klasemen perolehan medali akhir tidak beranjak dari posisi kelima dengan 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu. 

Satu pihak yang bertanggung jawab atas problem yang dihadapi adalah Kemenpora. Segala sumber pendanaan pembinaan atlet elit berasal dari kantong Kemenpora. Adapun Satlak Prima dalam hal ini adalah tim teknis pelaksana sekaligus mempersiapkan grand desain prestasi olahraga Nasional.

Lantas siapa yang harus bertanggung jawab? Kemenpora atau Satlak Prima? Dalam hal ini, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto menegaskan bahwa pihaknya lah yang seharusnya bertanggung jawab.

”Kalaupun ada yang disalahkan itu kami,” ujarnya. Sedangkan kinerja Satlak Prima memang tidak optimal karena jalur distribusi anggaran yang belum maksimal. Pola pencairan anggaran dengan mekanisme yang baru menjadi problem utama.

Berbeda dengan satu dekade tahun yang lalu, di mana KONI juga masih dilibatkan untuk pembinaan atlet elit. Prosedur yang beribet tersebut akhirnya berdampak pada persiapan atlet pelatnas. 

Di sisi lain, komunikasi antara Satlak Prima dengan Pengurus Besar (PB) cabor juga tidak berlangsung mulus. Ada cabor yang mendapatkan bantuan tim dari Prima ada pula yang menjalankan pelatnas terpisah.

Penentuan target yang dijalankan Satlak Prima memang sudah dijalankan dengan prediksi nomor tumpuan. Tetapi, nyatanya ada beberapa yang meleset. ”Seharusnya memang target by desain, tidak hanya asal tebak,” kata Prof  Hari Setijono, Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya.

Pada SEA Games kali ini, Hari menjadi Ketua Bidang Teknik tim Chief de Mission kontingen Indonesia. Dalam pantauannya, Malaysia sebagai tuan rumah memang ada kesan bermain tidak sportif. ”Tetapi kalau atlet kita lebih siap itu kan bisa teratasi,” sambungnya.

Perhatian pemerintah dan Satlak Prima kepada atlet pelatnas juga menjadi persoalan tersendiri. Eko Yuli Irawan, lifter andalan Indonesia menyebutkan bahwa dirinya belum pernah mendapatkan kunjungan tim Prima. ”Nutrisi dipenuhi apa ndak? Semua persiapan kami murni dari PB sendiri untuk SEA Games,” bebernya.

Dari Istana, Presiden Joko Widodo ikut menyoroti jebloknya presiasi Indonesia di ajang SEA Games tahun ini. Presiden tidak ingin jebloknya prestasi itu berlanjut di Asian Games. Untuk itu, evaluasi menyeluruh wajib dilakukan atas capaian di SEA Games kali ini.
Juru Bicara Presiden Johan Budi SP menuturkan, saat Rapat Kabinet Paripurna Selasa (29/8) lalu, Presiden menyinggung mengenai hasil SEA Games. ”Presiden mengatakan, perlu ada evaluasi secara menyeluruh terhadap pembinaan olahraga kita,’’ terangnya saat dikonfirmasi kemarin (30/8).

Evaluasi bisa dimulai dari kompetisi bagi para atlet, apakah sudah berlangsung seara berkesinambungan. ”Karena presiden melihat perolehan medali kita itu nomor lima di bawah Singapura, dan itu pun perbedaannya jauh,” lanjut mantan juru bicara KPK itu.
Apakah presiden membahas lebih detail soal evaluasi, seperti keberadaan Satlak Prima, Johan mengatakan tidak. 

Presiden membahas hasil SEA Games secara umum, dan meminta ada perbaikan dari sisi pembinaan yang secara langsung berpengaruh terhadap prestasi. Di sisi lain, diam-diam Mendikbud Muhadjir Effendy juga menaruh perhatian terhadap prestasi olahraga nasional. Khususnya sepakbola, sebagai salah satu cabang olahraga yang dia gemari. ”Anak saya yang paling kecil juga suka sepakbola,’’ katanya.

Muhadjir mengatakan Kemendikbud saat ini menggulirkan program penguatan pendidikan karakter (PPK). Salah satunya adalah memperkuat ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minat siswa. Bahkan Kemendikbud menyiapkan buku rapor khusus untuk merekam kegiatan ekstrakurikuler siswa. ”Jadi nanti misalnya ada yang berbakat sepakbola, sejak SD akan dibina secara khusus. Tidak apa-apa nilai matematikanya tidak bagus, yang penting bisa berkembang sesuai bakatnya,” tuturnya di kantor Kementerian Kominfo.

Menurut dia, persoalan pembinaan olahraga saat ini adalah penggalian bakat anak-anak. Kemendikbud bahkan berencana menyiapkan talent scouting khusus untuk menggali bakat olahraga anak-anak di sekolah. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Wukuf tak Sekadar Berdiam Diri

Belum Ada Laporan Kerusakan Akibat Gempa