Menteri Luar Negeri Retno Marsudi belum bisa mengonfirmasi kemungkinan warga negara Indonesia yang menjadi korban ledakan bom di konser Ariana Grande di Manchester, Inggris, tadi malam. Menurut dia, otoritas di Inggris belum merilis data korban karena perbedaan waktu sembilan jam lebih lambat dari Indonesia. “Sejauh ini kami belum menerima adanya info mengenai korban WNI karena ketika di sini pukul 09.00 WIB di sana sudah jelang dini hari. Jadi otoritas London sedang bekerja untuk identifikasi korban,” kata Retno saat ditemui di Istana Bogor, Selasa (23/5), dilansir dari CNN Indonesia.
Dengan kondisi seperti itu, Retno pun meminta masyarakat untuk bersabar. Diharapkan sore ini atau pagi waktu London perkembangan informasi soal korban bisa segera didapatkan. Namun yang pasti, kata dia, Kedutaan Besar Republik Indonesia di London terus berkoordinasi untuk mendapatkan info-info terbaru. “Sejauh ini kita belum menerima info apapun, kedutaan kita terus berkomunikasi dengan otoritas setempat,” katanya.
Retno lantas memastikan bahwa di sana berfungsi dengan baik dan itu artinya semua masyarakat Indonesia di Inggris bisa berkomunikasi dan menyampaikan informasi yang mereka tahu. Selain itu, kedutaan besar juga terus berkomunikasi dengan perkumpulan mahasiswa di London untuk terus memperbarui informasi. Konser Ariana Grande yang diselenggarakan di Manchester Arena, Manchester, Inggris diwarnai kehebohan. Para penggemar Ariana menjerit dan berdesakan keluar setelah bunyi ledakan terdengar di gedung tersebut.
Ledakan itu dilaporkan terjadi ketika sang pelantun menyelesaikan lagu terakhirnya. “Ariana Grande baru saja menyelesaikan lagu terakhirnya dan meninggalkan panggung ketika sebuah ledakan besar terdengar,” kata salah seorang pengunjung Manchester Arena, Evie Brewster.
LOGIN untuk mengomentari.