in

Kerja Keras Perjuangkan Kepentingan Masyarakat, Drs H Darul Siska Gulirkan Bantuan

Mengemban aspirasi masyarakat Sumbar khususnya daerah pemilihan (Dapil) I sejak dilantik pada Selasa (1/9/2019) lalu, dedikasi tinggi ditunjukkan Anggota DPR RI Komisi IX  Drs H Darul Siska. Anggota Fraksi Partai Golkar ini mengulirkan bantuan dan program langsung menyentuh kepentingan masyarakat.

Lewat momentum HUT ke-59 Partai Golkar, Padang Ekspres mencoba membeberkan berbagai program dan bantuan yang  diperjuangkan politisi senior Partai Golkar ini. Menjadi anggota Komisi IX membidangi bidang kesehatan dan ketenagakerjaan, pria kelahiran Padang 23 Februari 1954 lalu itu, termasuk paling sibuk sewaktu merebaknya pandemi Covid-19 lalu.

Didukung pengalaman dan kepiawaiannya dalam menarik anggaran pusat, Darul termasuk paling getol memberi dukungan kepada pemerintah daerah. Selama masa pandemi Covid-19, Darul intens mendorong percepatan vaksinasi sejumlah 13 ribu masyarakat di Dapil Sumbar I.

Bukan hanya itu, suami Dra Hj Hilmawati W Amiarsa dan ayah Ilham Maulana itu, telah menyalurkan 31.993 paket sembako kepada tenaga kesehatan dan masyarakat. Bantuannya ini benar-benar terasa manfaatnya di tengah masyarakat.

Mengingat, di samping masyarakat dihantui serangan mematikan virus Covid-19, waktu itu ekonomi nyaris tidak bergerak. Hal hasil masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan kesehariannya. Darul pun ikut mendorong pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dengan melaksanakan kegiatan sosialisasi bersama Kemenkes RI sebanyak 34 titik dengan mengedukasi 14.900 masyarakat.

Salah satunya, mengkampanyekan program gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Germas suatu tindakan sistematis dan terencana dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Menanamkan kesadaran masyarakat untuk menjadi konsumen pangan, obat, dan kosmetik, juga menjadi fokus perhatian Darul. Tepatnya, melaksanakan kegiatan sosialisasi bersama BPOM RI sebanyak 27 titik dengan mengedukasi 11.550 masyarakat.

Menurut Darul, peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat menyangkut keamanan pangan perlu terus ditingkatkan agar makanan yang dikonsumsi dipastikan aman dari bahan berbahaya. Pangan yang diproduksi secara aman dan bersih dengan mutu dan gizi terjaga.

Tentunya, berkontribusi pula dalam membangun masyarakat yang sehat dan mencegah stunting. Sosialisasi dan edukasi hasil kerja sama dengan BPOM ini diharapkan mampu mewujudkan masyarakat sebagai konsumen yang cerdas. Bahkan, peserta sosialisasi dapat berperan sebagai duta dalam pengawasan peredaran obat, pangan dan kosmetika berbahaya yang beredar di tengah masyarakat.

Percepatan Tuntaskan Stunting

Hal krusial yang ikut menjadi perhatian Darul menyangkut upaya mendorong percepatan penuntasan stunting di Sumbar. Menyusul, dilaksanakannya sosialisasi bersama BKKBN sebanyak 64 titik dengan kurang lebih 11.350 masyarakat.

Selain sosialisasi, kegiatan juga berupa edukasi percepatan penurunan dan pencegahan stunting, pangan aman, gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), pemberian makanan tambahan atau makanan pendamping ASI (MT/MP ASI) dan pembangunan fasilitas kesehatan lingkungan seperti pembangunan sanitasi atau jamban bersih.

Menurut Darul, sosialisasi dan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) diberikan kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya stunting, meningkatkan pemahaman tentang kehidupan berumah tangga, pola asuh yang baik, dan perilaku hidup sehat untuk mempersiapkan generasi yang sehat fisiknya, cerdas otaknya dan mulia akhlaknya.

Kegiatan ini menggandeng berbagai pemangku kepentingan baik di level pemerintah pusat maupun di Sumbar dan kabupaten/kota. Bagi Darul, masalah dan tantangan dalam penanganan stunting ini di antaranya; Minimnya pengetahuan masyarakat terkait stunting, sehingga menimbulkan kesalahan pemahaman dalam penanganan dan pencegahan stunting.

Sebagian masyarakat menganggap tidak penting asupan gizi seimbang dan bernutrisi cukup bagi anak, ibu hamil atau ibu menyusui. Dari perspektif sosial, anak yang terpapar stunting dianggap aib, sehingga tidak diperiksakan di fasilitas kesehatan. Akibatnya, anak stunting tidak mendapat penanganan yang tepat. Padahal, stunting dapat dicegah dan disembuhkan.

Stunting masih bisa dicegah dan ditangani selama anak dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu 40 minggu di masa kehamilan; pada anak usia satu tahun dan usia dua tahun. Untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Darul memperjuangkan pembangunan RS Pratama Kamangbaru, Sijunjung dalam APBN 2022 sebesar Rp 50 miliar.

Lalu, memperjuangkan usulan Pemkab Sijunjung untuk penyelesaian pengembangan RSUD Sijunjung dalam APBN 2022 dan 2023 sebesar Rp 34 miliar. Juga, memperjuangkan usulan Pemko Sawahlunto dalam pengalokasian pengembangan RSUD Kota Sawahlunto dalam APBN 2023 dan 2024 sebesar Rp 41 miliar.

Darul juga ikut membantu bedah rumah untuk 3 keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem total Rp 45 juta. Berikutnya, menyalurkan bantuan pangan tambahan untuk ibu hamil dan balita berjumlah 2.381 box.

Lalu, melakukan intervensi langsung yang berpotensi terpapar stunting di Sumbar senilai Rp 109,6 juta dengan total 150 anak berusia di bawah 2 tahun di Dapil Sumbar I. Berikutnya, mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan dengan melakukan sosialisasi dan edukasi di 16 titik dan mengedukasi 3.200 Masyarakat. Juga, mendorong pembangunan sanitasi untuk 12 titik senilai Rp 1,2 miliar.

Bidang Ketenagakerjaan

Untuk bidang ketenagakerjaan, Darul juga turut menggulirkan sejumlah program dan bantuan. Pertama, mendorong penciptaan sumberdaya manusia yang berdaya saing dan terampil melalui pembangunan balai latihan kerja komunitas 23 yayasan/pondok pesantren dengan nilai Rp 21,6 miliar.

Kedua, mendorong pertumbuhan UMKM dengan menyalurkan bantuan modal kepada 269 kelompok usaha dengan total nilai Rp 5,9 miliar. Ketiga, mendorong penyerapan tenaga kerja dan percepatan pembangunan infrastruktur desa/nagari/keluruhan dengan menyalurkan program padat karya Kemenaker di 29 titik dengan nilai total Rp 2,9 miliar.

Keempat, meningkatkan kesadaran dan pemahaman kelompok pekerja dan masyarakat tentang hubungan industrial yang baik dan benar dengan melakukan sosialisasi bersama Kemenaker RI sebanyak 11 titik dengan mengedukasi 2.200 masyarakat.

Kelima, mendorong minat mencari peluang lapangan kerja di luar negeri yang aman dengan melakukan kegiatan sosialisasi bersama BP2MI di 9 titik dengan mengedukasi 1.350 masyarakat.

Keenam, mendorong kesadaran masyarakat di usia produktif untuk mendapatkan perlindungan sosial bersama BPJSTK, serta telah menyalurkan bantuan pembayaran premi BPJSTK kepada 4.800 masyarakat beserta pembayaran premi 3 bulan pertama. Ketujuh, berhasil memperjuangkan usulan Pemko Sawahlunto untuk pembangunan BLK Operator Alat Berat Kemenaker RI

Bidang Pembangunan SDM

Khusus pembangunan sumberdaya manusia (SDM), Darul menggulirkan sekaligus memperjuangkan program ke daerah. Pertama, memperjuangkan pembangunan kelas untuk pendidikan usia dini senilai Rp 55 juta di Kecamatan Talawi, Sawahlunto. Kedua, memberikan beasiswa untuk 15 mahasiswa di Sumbar dan berhasil mengantarkan 5 anak menjadi sarjana salah satunya lulus di Fakultas Kedokteran Unand. (*)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Pecah Ban, Truk Terguling di Sitinjaulauik

Ganjar-Mahfud Daftar ke KPU, Bawa Gelora Semangat Indonesia Emas