in

Ketika Dua Legenda Tenis, McEnroe dan Navratilova Terlibat Insiden Penolakan Margaret Court

MELBOURNE – Mantan bintang tenis putri Martina Navratilova dan mantan bintang tenis putra John McEnroe dikenai sanksi melanggar “protokol” di ajang Australia Terbuka, Selasa (28/1), setelah kedua petenis veteran asal Amerika Serikat itu membentangkan spanduk protes yang menuntut nama Margaret Court dicopot dari arena utama di ajang gran slam Australia Terbuka. Keduanya berpendapat, Court tidak layak mendapat penghormatan tersebut karena pandangannya yang kontroversial.

Kedua legenda itu menilai Court sebagai seorang “homofobia” , ketika legenda tenis Australia itu dimulikan pada peringatan 50 tahun grand slam tahun kalender 1970. Court, 77 tahun telah mengemas 24 gelar grand slam dan menjadi satu-satunya rekor saat ini. Pesaing terdekatnya, Serena Williams baru mengumpulkan 23 gelar grand slam.

McEnroe, yang menyebut Court sebagai “bibi gila”, dan Navratilova melakukan aksi lebih jauh. Setelah pertandingan para veteran, mereka berjalan di lapangan dengan papan bertuliskan, “Evonne Goolagong Arena”, menyerukan agar Margaret Court Arena diganti nama oleh Evonne Goolagong yang memenangkan tiga gelar grand slam di masa lalu.

Menurut laporan media Australia, Navratilova yang saat ini berusia 63 tahun terlihat berusaha naik ke kursi wasit untuk berpidato, namun kamera televisi langsung mengentikan tayangan tersebut.

Tewrkait insiden tersebut, Badan Tenis Australia mengatakan, pihaknya merangkul keragaman, inklusi, dan hak bagi orang untuk memiliki pandangan, serta hak mereka untuk menyuarakan pandangan itu.

“Tetapi Australian Open memiliki peraturan dan protokol sehubungan dengan bagaimana setiap penggemar, pemain atau tamu dapat menggunakan fasilitas kami, acara dan panggung global yang disediakannya. Ini untuk memastikan integritas acara kami”.

“Dua tamu kelas atas telah melanggar protokol ini dan kami sedang melakukan investigasi dengan mereka.”

Court adalah pemegang rekor sepanjang masa untuk gelar grand lam dengan 24, dan satu dari hanya lima pemain yang memenangkan keempat grand slam berbeda di tahun yang sama.

Untuk mengakui pencapaian itu, ia menerima piala replika Australia Terbuka dari legenda Australia Rod Laver pada hari Senin dalam upacara sederhana di Melbourne Park.

Navratilova, yang sering mengkritik Court, mengeluarkan surat terbuka pada hari Selasa menuntut perubahan nama untuk Margaret Court Arena.

“Susah rasanya mengatakan ini, tetapi Margaret Court Arena harus diganti namanya,” tulisnya. “Sebagai pengganti yang layak, suara saya pergi ke Evonne Goolagong. Evonne adalah perwujudan dari apa model peran atau pahlawan sebenarnya.”

Kontroversi Court dimulai ketika dia terang-terangan memuji sistem apartheid di Afrika Selatan, mengatakan “tenis penuh dengan lesbian” dan menggambarkan anak-anak transgender sebagai “pekerjaan iblis”.

Sementara komunitas Kristen yang saleh membela Court dan menyerang para pencela minggu lalu, dengan mengatakan bahwa ia “dianiaya” karena keyakinannya. (AFP/drb)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Prancis Mulai Pulangkan Warganya dari Tiongkok

Bengkel Las Milik Ketua AJI di Ateuk Jawo Terbakar