Guru merupakan profesi yang paling mulia. Betapa tidak, maju dan mundur suatu bangsa sangat bergantung kepada lulusan yang dihasilkan oleh sekolah yang berkualitas. Sekolah berkualitas tentunya juga ada karena adanya guru yang berkualitas juga.
Karena itu, tak salah jika sosok guru adalah figur yang menempati posisi sentral dalam dunia Pendidikan. Kehadiran guru merupakan suatu keniscayaan. Guru diibaratkan sebagai kompas yang mampu mengerakkan rasa ingin tahu dan pengetahuan peserta didik.
Bahkan sosok guru juga memiliki peran sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun karakternya. Dalam mendidik generasi masa depan, profesi guru berada di posisi terdepan.
Bentuk kompetensi dan karakter masyarakat di masa depan, merupakan hasil guru mendidik di masa sekarang. Guru hebat tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran saja, tatapi juga memikirkan akuntabilitas kesuksesan peserta didik dengan lulusan yang memiliki keterampilan intelektual yang kompleks, cerdas komprehensif dan berdaya saing tinggi.
Pertanyaannya, bagaimana menjadi guru hebat di era merdeka belajar?. Ya, guru harus bisa menjadi sosok pendidik yang dirindukan siswanya. Untuk menjadi guru yang yang dirindukan, tentu tidak mudah.
Guru harus adaptif terhadap perkembangan zaman. Hal ini sangat diperlukan untuk memenuhi dan melayani kebutuhan dan karakter setiap siswa yang beragam. Guru hebat akan berusaha untuk memaksimalkan seluruh potensi, bakat dan minat yang dimiliki siswanya, dengan memberikan motivasi dan meyakini bahwa potensi yang mereka miliki, akan membawa keberhasilan dalam hidupnya.
Serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan berkesan, sehingga siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Seiring dengan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta hadirnya konsep literasi digital, setiap pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan berfikir kritis, kreativitas, penguasaan teknologi dan skill literasi digital, sehingga mampu melayani peserta didik yang semakin akrab dengan kecanggihan teknologi.
Konsep Pendidikan di Indonesia yang selama ini lebih mengedepankan aspek pengetahuan, maka di era merdeka belajar ini, guru lebih adaptif terhadap tantangan yang akan dihadapi siswa di masa yang akan datang pada era revolusi industri teknologi 4.0.
Kurikulum mereka cendrung lebih fleksibel. Fokus pada materi yang esensial, guru diberi keleluasan menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Oleh sebabnya guru dituntut untuk melakukan inovasi pembelajaran agar lebih adaptif dan bisa diterima oleh siswa.
Guru hebat juga mampu memberikan pembelajaran yang yang efektif dan bermakna, dengan memodifikasi cara mengajar yang terencana, unik, dan berbeda. Inovasi dibutuhkan agar materi yang disampaikan lebih menyenangkan dan tidak terkesan monoton.
Pada era merdeka belajar ini, sosok guru yang lucu, supel dan tidak mudah emosi sangat dirindukan kehadirannya. Ini tentnya bukan tanpa alasan, melaina agar terjalin ikatan emosional dengan peserta didik nantinya.
Sehingga menjadi guru bukan sosok yang harus ditakuti lagi bagi siswa. Dan tidak pula menjadi teman yang diremehkan, akan tetapi guru bisa memposisikan diri sesuai dengan norma yang berlaku dan nilai-nilai Pendidikan.
Siswa zaman sekarang lebih bersifat terbuka, berani berpendapat dan mudah bergaul. Oleh karenanya, pendidik harus bisa menyesuaikan pola pendidikan dengan pola berfikir mereka. Keakraban siswa dengan dunia digital tidak asing lagi.
Berinternet dan bermedia sosial tidak bisa kita larang, tapi mengawasi mereka berselancar di dunia maya harus kita kontrol, dengan mengikuti akun media sosial mereka. Pendidik dipaksa untuk mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi, agar dapat memberikan nasehat dan etika bermedia sosial yang baik kepada siswa kita.
Sehingga mereka terhindar dari dampak negatif dari kecanggihan teknologi tersebut. Teruslah menjadi menjadi guru hebat, guru yang selalu menginspirasi, kreatif yang selalu berfikir untuk sebuah perubahan dan peningkatan kualitas pendidikan. Jangan pernah menyerah, berikan yang terbaik untuk generasi bangsa.(***)