PT BPR Raga Dana Sejahtera kembali mampu menghasilkan kinerja bagus ditahun 2022. Seluruh indikator kinerja mampu bertumbuh double digit. Total Asset tercapai Rp 36,42 Miliar, realisasi Kredit sebanyak Rp 29,88 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebanyak Rp 20,60 Miliar dan laba bersih usaha meningkat dari Rp 689 juta menjadi Rp 933 juta di tahun 2022 atau bertumbuh 35,41 persen secara year on year.
Laporan—Two Efly, Padang
“Bertarung” di pasar yang ketat (Bank Umum Konvesional ataupun Bank Umum Syariah) tak membuat PT BPR Raga Dana Sejahtera kesulitan untuk mencatatkan lompatan usaha. Buktinya, tiga tahun terakhir manajemen PT BPR Raga Dana Sejahtera mampu mencatatkan lompatan demi lompatan. Selain asset yang terus merangkak naik, realisasi kredit dan capaian laba pun tambah membesar.
“Alhamdulillah tahun 2022 kita dari PT BPR Raga Dana Sejahtera masih mampu mencatatkan kinerja bagus. Total Asset tercapai Rp 36,42 Miliar, realisasi Kredit sebanyak Rp 29,88 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebanyak Rp 20,60 Miliar. Sementara itu ratio kinerja juga kian membaik dengan capaian Non Perfomance Loan (NPL) 2,78 persen, Return on Asset sebesar 3,28 persen dan BOPO menurun menjadi 80,94 persen. Rentetan kinerja bagus inilah yang bermuara pada peningkatan laba. Laba bersih usaha meningkat dari Rp 689 Juta ditahun 2021 meningkat menjadi Rp 933 Juta di tahun 2022 atau bertumbuh 35,41 persen secara year on year,” ujar Direktur Utama PT BPR Raga Dana Sejahtera Riko Putra yang didampingi Direktur Septiderya Musfa, Kamis (16/2).
Menurut Riko, berhasilnya manajemen PT BPR Raga Dana Sejahtera membukukan pertumbuhan usaha double digit tak terlepas dari kerja keras team work dalam memaksimalkan potensi pasar. Baik pasar dana maupun pasar kredit. Selain itu, pengendalian biaya dan peningkatan kualitas kredit juga menjadi kata kunci yang mampu mendongkrak laba.
Asset, Dana dan Beban Bunga
Seperti tahun sebelumnya, tahun buku 2022 manajemen PT BPR Raga dana Sejahtera kembali mempertahankan pertumbuhan usaha double digit. Tidak itu saja, rasio pertumbuhan usaha tahun 2022 ini melebihi ratio pertumbuhan usaha tahun 2021.
Dari audit yang dilakukan akuntan publik Bustaman dkk tercatat total asset PT BPR Raga Dana Sejahtera tahun 2022 sebesar Rp 36,42 Miliar. Realisasi ini tercapai 100,51 persen dari target yang dituangkan dalam rencana bisnis bank. Selain melampaui target, realisasi asset ini juga bertumbuh secara year on year sebesar 27,43 persen.
Tumbuh double digitnya total asset tercapai seiring maksimumnya kinerja tresurry dan realisasi kredit. Total Dana Pihak Ketiga yang mampu dihimpun hingga akhir tahun 2022 tercatat sebanyak Rp 20,60 atau bertumbuh sebesar 29,48 persen secara year on year. Dari dua produk penghimpun dana, keduanya sama sama mengkontribusi pertumbuhan usaha.
Total dana tabungan per 31 Desember 2022 terhimpun sebanyak Rp 6,49 Miliar atau tumbuh sebesar 34,37 persen secara year on year. Begitu juga dengan dana deposito yang tercatat sebanyak Rp 14,11 Miliar atau tumbuh sebesar 27,35 persen. Realisasi kedua produk penghimpun dana ini tercapai 114,37 persen dari target yang dituangkan dalam rencana bisnis bank.
Bertumbuhnya dana tentulah berdampak pada pertumbuhan beban bunga. Per 31 Desember 2022 tercatat beban bunga kontraktual yang musti dibayarkan sebanyak Rp 1,51 Miliar atau tumbuh sebesar 23,77 persen secara year on year.
“Secara ratio, ratio pertumbuhan beban bunga masih berada di bawah ratio pertumbuhan usaha. Artinya, pertumbuhan dana masih dapat dikelola dengan baik dan efektif”, ujar Riko.
Kredit dan Pendapatan
Sama halnya dengan Dana Pihak Ketiga, realisasi kredit PT BPR Raga Dana Sejahtera sepanjang tahun 2022 juga terlihat relatif bagus. Ditahun buku 2022, PT BPR Raga Dana Sejahtera berhasil melakukan ekspansi kredit dan juga berhasil meningkatkan kualitas kreditnya.
Hingga 31 Desember 2022 tercatat total kredit yang mampu disalurkan sebanyak Rp 29,88 Miliar atau bertumbuh sebesar 21,69 persen secara year on year. Selain bertumbuh realisasi kredit ini juga tercapai 109,05 persen dari target yang dituangkan dalam rencana bisnis bank.
Kredit dan pendapatan tentulah berjalan seiring. Meningkatkanya realisasi kredit berdampak positif pada peningkatan pendapatan bunga. Diujung tahun 2022 tercatat pendapatan bunga yang mampu dibukukan sebesar Rp 5,49 Miliar atau tumbuh 32,61 persen secara year on year. Sementara itu pendapatan lainnya ditahun 2022 tercatat sebanyak Rp 240 juta.
“Akumulasi pendapatan yang mampu dibukukan PT BPR Raga Dana Sejahtera tahun 2022 tercatat sebanyak Rp 5,73 Miliar atau tumbuh 30,16 persen secara year on year”, ujar Riko.
Laba Tumbuh, NPL Turun dan BOPO Mengecil
Selain berhasil meningkatkan total asset, realisasi kredit dan dana pihak ketiga sepanjang tahun 2022, manajemen PT BPR Raga Dana Sejahtera juga terpantau mampu mempercantik kualitas usaha, terutama indikator ratio keuangan usaha.
Pencapaian ini dibuktikan seiring menurunkan ratio Non Perfomance Loan (NPL) menjadi 2,78 persen. Realisasi NPL tahun 2021 yang lalu tercatat sebesar 3,23 persen atau turun 0,45 persen secara year on year.
Selain berhasil menurunkan ratio NPL, manajemen juga berhasil menerapkan prinsip efisien dan efektif. Buktinya ratio Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO) berhasil diturunkan dari 81,91 persen ditahun 2021 turun menjadi 80,94 persen ditahun 2022.
“Kredit yang bertumbuh, biaya yang menurun dan pendapatan yang meningkat inilah bermuara pada peningkatan ratio Return on Asset (RoA). Ratio RoA berhasil dinaik dari 3,18 persen pada tahun 2021 naik menjadi 3,28 Persen ditahun 2022. Begitu juga dengan realisasi laba. Laba bersih usaha juga mampu ditingkat dari Rp 689 Juta ditahun 2021 meningkat menjadi Rp 933 Juta ditahun 2022 atau tumbuh sebesar 35,41 persen secara year on year”, ujar Riko.
Sementara itu fundamental usaha (CAR) tercapai 22,34 persen dan ratio intermediasi tercapai sebesar 87,31 persen.
“Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder, terkhususnya team work dan nasabah setia kami. Semoga ditahun 2023 PT BPR Raga Dana Sejahtera bisa jauh lebih baik lagi. Untuk itu kami tetap membutuhkan dukungan yang lebih besar dari seluruh pihak,” tukas Riko.(***)