Hijrah dari Dangdut ke Lagu Minang
Lahir di Bengkulu dan besar di Jakarta, tak membuat perempuan berdarah Pariaman ini lupa pada kebudayaan kampung halamannya. Sempat dikenal sebagai artis dangdut, kini dia lebih dikenal sebagai penyanyi Minang yang eksis di ibu kota.
Pemilik nama Melya Sartika ini lebih dikenal dengan Imelya Boneh di dunia musik. Selain penyanyi, dia juga terjun ke dunia akting. ”Imelya Boneh adalah pemberian almarhum Ajo Andre, mentorku dan orang yang selalu memotivasi saya untuk berkarir menjadi penyanyi Minang.
Aku tidak tahu artinya, namun kata almarhum karena badanku boneh, atau bohay,” jelas Imelya ketika berbincang dengan Padang Ekspres, kemarin.
Imelya tak pernah bercita-cita jadi penyanyi. Karena faktor ekonomi, dia nekat terjun jadi biduan berbekal suara pas-pasan. Awal berkarir, Imelya penyanyi dangdut. Setiap kali tampil, Imelya tidak memikirkan honor. Dia sadar, kualitasnya belum seberapa dibanding penyanyi lainnya.
Setiap manggung dijadikannya sebagai ajang latihan. Biasanya, dia memperoleh uang dari saweran penonton. Di sanalah dia belajar menjadi penyanyi hingga menguasai panggung.
Pertengahan tahun 2000, dia berkenalan dengan seorang pencipta lagu bernama Timur Priyono yang sedang mencari penyanyi untuk dibikin grup.
“Alhamdulillah, aku terpilih dan diajak rekaman untuk 2 album dan mengisi acara di televisi untuk program dangdut dan show ke berbagai kota,” ujar penggemar Nike Ardilla dan Elsa Pitaloka ini.
Meski sempat naik daun, tahun 2007 pasaran dangdut memasuki masa sepi. Dia terkena efeknya. Sepi tawaran show dan rekaman. Hingga akhirnya Imelya bertemu penyanyi Minang bernama Ajo Andre.
“Beliau nyuruh aku belajar lagu Minang. Sampai akhirnya aku sering diajak show nyanyi lagu Minang. Tanpa disadari, sekarang aku lebih sering terima job untuk acara Minang,” ujarnya.
Imelya merasa Ajo Andre memiliki jasa yang sangat besar menariknya hijrah jadi penyanyi Minang. Sejak dibawa Ajo Andre, selain manggung lagu Minang, Imelya juga rekaman album Dendang Saluang bersama Hendri Kasandi.
“Untuk karir aku di kancah lagu Minang, jasa Ajo Andre nggak bisa aku lupakan. Sekarang selain nyanyi, aku ngisi acara di salah satu stasiun televisi bersama Ustad Zacky Mirza dan Yadi Sembako dalam acara Sahabat Ustad setiap hari Minggu jam 5 pagi di I News TV,” katanya.
Di antara album yang pernah dirilis Imelya adalah Sedap Betul dan Kuda Lumping untuk lagu dangdut. Sedangkan lagu Minang, dia menelurkan album Dendang Saluang.
Khusus perjalanannya di dunia akting, berawal dari drama komedi randai yang disutradarai Buyung Malin Malelo. “Bang Buyung lihat aku ada bakat akting dan akhirnya aku diajak beliau main film. Judul filmnya Asap Pasti Berlalu,” ujar warga Perumahan Margahayu, Bekasi Timur ini.
, dia bisa bermain randai dan saluang. “Belajarnya pas aku ikut organisasi Forum Seni Budaya Minang (Forsebumi). Di situ aku banyak belajar tentang budaya Minang,” ulas ibu satu anak yang baru berhijab ini.
Banyak suka duka dialaminya selama menjadi penyanyi. “Yang banyak bayaran ketika manggung nyanyi dangdut, karena banyak sponsornya. Yang paling berkesan ketika manggung di Malaysia dan panggungnya roboh, karena banyak orang naik ke pentas,” jelas Imelya sembari berharap bisa rekaman solo. (*)
LOGIN untuk mengomentari.