Ratusan orang yang diduga merupakan anggota Front Pembela Islam membakar kantor Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/1) dini hari.
Polisi menangkap 20 orang terduga pelaku pembakaran tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus menyebut massa FPI itu berjumlah sekitar 150 orang dan berasal dari Pondok Pesantren At-Taqwa, Cikampak, pimpinan H Basyit. “Polres Bogor telah mengamankan 20 orang terduga pelaku pembakaran dan pengerusakan. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan dan penyidikan,” ujar Yusri saat dihubungi, Jumat (13/1), dilansir dari CNN Indonesia.
Yursi mengatakan, kepolisian setempat telah berupaya mencegah bentrokan antara dua organisasi masyarakat tersebut. Namun, kata dia, jumlah polisi yang bertugas di lokasi tidak sebanding dengan massa. Sebanyak 15 polisi, termasuk Kapolsek Ciampea, disiagakan di markas GMBI, sejak kemarin. Sementara itu kepoliisian juga menempatkan lima personel di markas FPI Majelis Arasyafat Jembatan Cinangneng, Ciampe. “Tapi massa tidak bisa dihalau karena kami kalah jumlah,” kata ujar Yusri.
Keributan di Bogor dini hari tadi berjarak sangat dekat dengan kericuhan antara FPI dan GMBI di Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Kamis kemarin. Kejadian itu merupakan ekses dari aksi dua massa di depan Markas Polda Jawa Barat menyusul pemeriksaan terhadap pimpinan FPI Rizieq Shihab. Rizieq diperiksa sebagai terlapor dalam dugaan penghinaan terhadap simbol negara.
Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan, penyelidik melontarkan 22 pertanyaan kepada Rizieq. “Jadi ada pun dari hasil pemeriksaan tersebut, yang bersangkutan tidak mengakui bahwa itu bukan perkataannya,” kata Anton. Di sisi lain, Rizieq berkata akan bersikap kooperatif kepada kepolisian terkait perkara tersebut. Ia mengaku siap menghadiri pemeriksaan lanjtan jika penyelidik membutuhkan keterangan lain darinya. “Kalau memang dibutuhkan untuk berita acara penyelidikan tambahan, saya siap untuk datang,” tuturnya.
LOGIN untuk mengomentari.