in

Kolom Bupati: Mari Merefleksi, Sebelum Menentukan Rencana Baru

Safaruddin
Bupati Limapuluh Kota

Bapak/ Ibu guru hebat di manapun berada. Walaupun saat ini masih dalam suasana liburan, tetapi kita tetap memiliki ruang untuk sebuah rencana. Perencanaan untuk menyambut tahun baru yang sebentar lagi akan kita sonsong.

Tahun baru harus disambut dengan semangat baru, harapan baru dan target capaian baru. Tetapi, hal yang perlu kita lakukan sebelum membuat perencanaan baru adalah merefleksi kembali keterlaksanaan program sebelumnya.

Merefleksi capaian sebelumnya. Jika ada target yang belum tercapai, maka butuh strategi dan cara baru untuk mewujudkannya. Sekarang, mari kita melihat sejenak rapor pendidikan di sekolah masing- masing.

Bapak/ Ibu pasti sudah menganalisis ketercapaian setiap dimensi yang ada pada rapor pendidikan tersebut. Jika kita simak, secara umum bahwa literasi dan numerasi menjadi permasalahan yang perlu ditindaklanjuti pada masa yang akan datang.

Rendahnya capaian sekolah pada indikator ini tentu ada penyebabnya. Berdasarkan laporan Programme for International Student Assesmen ( PISA) bahwa minat baca, matematika dan sains di kalangan pelajar Indonesia masih tergolong rendah.

Nah, hal ini sesuai dengan rendahnya capaian untuk literasi dan numerasi pada rapor pendidikan di sekolah secara umum. Maka, hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Terutama Bapak/Ibu guru yang bersentuhan langsung dengan tugas tersebut.

Perlu adanya upaya bersama, dengan membangun kolaborasi di kalangan pendidik dalam memajukan pendidikan. Saat ini, terkait literasi sudah sering menjadi pembahasan, baik di kalangan pendidik, masyarakat dan pemerintah atau pihak terkait lainnya.

Maka, perlu strategi yang tepat sasaran agar literasi siswa dapat meningkat. Memang, literasi tidak hanya terkait dengan membaca saja. Namun membaca adalah dasar untuk semuanya. Jika siswa sudah gemar membaca, maka kemampuan bidang lainnya menjadi mudah untuk ditingkatkan.

Jadi, untuk mewujudkan siswa yang mempunyai kecerdasan dalam bidang literasi, maka kecerdasan literasi guru dituntut terlebih dahulu. Pekerjaan untuk menggerakan literasi tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.

Butuh kolaborasi dan sinergisitas yang baik. Memang tidak ada perjuangan yang mudah. Tidak ada usaha tanpa tantangan. Tetapi bukan berarti bukan semua kendala tidak bisa diatasi.

Harapan kami, mari membangun kolaborasi dan sinergitas yang baik di kalangan guru untuk menggerakkan literasi. Sebab kegiatan yang dilakukan secara bersama dan masif, maka akan mampu membawa perubahan. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Polres Payakumbuh Raih Prestasi Pelayanan

Belanja Daerah Terealisir 86,94 Persen