Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Payakumbuh, kembali menggelar Lomba Karya Inovasi dan Teknologi Tepat Guna.
Lomba yang sudah tiga kali diselenggarakan ini terbukti memberi ruang bagi para pelajar dan masyarakat umum dalam melahirkan teknologi terapan.
TAHUN ini, panitia lomba menyediakan waktu selama tiga bulan untuk menampung karya-karya dari para pelajar atau sekolah dan masyarakat umum.
Meski secara kuantitas, jumlah karya yang masuk pada tahun ini tidak banyak. Namun, secara kualitas, karya-karya pada tahun ini, meningkat dari tahun sebelumnya.
Misalnya saja kategori pelajar. Tahun ini, pelajar SMAN 2 Payakumbuh yang meraih juara pertama, menghasilkan karya inovasi dan teknologi terapan, berupa kompor induksi.
Sedangkan pelajar SMA Raudhatul Jannah yang menempati peringkat kedua dan ketiga, menghasilkan smart farming berbasis iot dan Satprovid-19 berbasis tenaga surya.
Sementara itu, untuk kategori umum, juara pertama diraih Ronaldi Zamora, M.Si dengan smart solar generator portable berbasis iot. Sedangkan juara kedua, didapat Novi Warman dengan mesin pencacah organik mobile.
Semantara, juara ketiga didapat Ihwan Suhadi, S.Pd dengan alat bantu penjinak sapi. Dan juara Favorit, diraih Syahrul Ramadhan dengan alat penyiraman tanaman otomatis berbasis android. Para pemenang itu diumumkan Bappeda Payakumbuh, Selasa siang (28/6).
Pengumuman pemenang dilakukan berdasarkan penilaian oleh Dewan Juri Independen dari Balitbang Sumbar bersama Tenaga Ahli Posyantek dan Teknologi Tepat Guna Sumbar.
“Dalam penilaian tersebut, tim juri bersama panitia meyakini, semua usulan inovasi yang dikompetisikan adalah hasil yang terbaik. Dan bagi kami semua peserta adalah pemenang. Namun tetap ada nilai lebih dari inovasi-inovasi tersebut,” kata Kepala Bappeda
Payakumbuh Yasrizal didampingi Sub Kordinator Inovasi dan Teknologi Robby Hafanos.
Yasrizal dan Robby menyebut, Payakumbuh adalah daerah pertama di Sumbar yang menggelar Lomba Karya Inovasi dan Teknologi Tepat Guna.
Berdasarkan Inpres Nomor 3 Tahun 2001, teknologi tepat guna adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup.
“Tujuan utama dari kompetisi ini adalah untuk menjaring serta memberikan ruang kreasi bagi masyarakat agar mampu menghasilkan teknologi tepat guna sebagaimana dimaksud Inpred Nomor 2 Tahun 2001. Sehingga diharapkan memunculkan inovator-inovator baru yang memberikan kontribusi terhadap pembangunan sektor-sektor yang ada di Payakumbuh,” kata Yasrizal dan Robby.
Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdako Payakumbuh Elzadaswarman mengaku bangga terhadap putra -putri Kota Payakumbuh yang mengikuti kompetisi ini.
“Saya merasa bangga dengan potensi yang dimiliki putra-putri kita yang mengikuti kompetisi ini. Dan agar lebih ditingkatkan lagi peran kita bersama dalam mensupportnya. Baik pemerintah Kota maupun masyarakat. Agar apa yang dibuat dapat memberi mamfaat untuk daerah,” kata Elzadaswarman. (***)