Peternakan sapi menjadi penyumbang 25 persen dari total gas metana di alam. Selama ini, sejumlah riset terus dilakukan agar dapat mengurangi gas metana dari kegiatan perternakan sapi ini. Mulai dari rekayasa pakan hingga suplemen untuk pakan ternak. Sebuah penelitin yang dikembangkan ilmuwan di Dennmark berhasil mengembangkan suplemen pakan sapi yang mampu mengurangi emisi gas metana hingga 30 persen. Keberadaan suplemen ini, memiliki konsekuensi untuk perubahan iklim global.
Studi ini dilakukan selama 12 minggu pada sebuah perternakan sapi perah di Penn State, dimana sapi- sapi perah ini diberi pakan yang dilengkapi dengan metana inhibitor 3-nitrooxypropanol – atau 3NOP. Dari hasil pengamatan menunjukkan adanya kenaikan berat banda sapi hingga 80 persen dibandingkan sapi dalam kelompok kontrol yang tidak diberikan 3NOP.
Produksi susu juga tidak mengalami penurunan dengan suplemen ini. Fermentasi dalam rumen pada ternak seperti sapi, domba dan kambing – menghasilkan metana, sebagai akibat dari mikroorganisme yang membantu dalam proses pencernaan. 3NOP ini merupakan suplemen enzim yang diperlukan untuk mengkatalisis langkah terakhir terciptanya metana oleh mikroba dalam rumen.
Alexander Hristov, profesor nutrisi susu yang memimpin penelitian, mengatakan bahwa temuan ini penting untuk melakukan sebuah studi di bawah kondisi industri yang relevan. Hristov mencatat, bahwa sapi perah biasanya memancarkan gas rumen 450-550 gram per hari yang dihasilkan oleh fermentasi.
Peneliti menerima jumlah yang bervariasi dari inhibitor dalam pakan mereka dan diamati pada interval harian rutin selama tiga bulan. Emisi metana sapi diukur ketika sapi ditempatkan dalam ruangan yang memiliki sensor pengukuran atmosfer, dan juga melalui tabung hidung di punggung mereka. Dalam beberapa tahun terakhir para ilmuwan hewan telah menguji sejumlah senyawa kimia untuk menghambat produksi metana di ruminansia hingga 60 persen.
Namun, kelangsungan hidup dan senyawa lain sebagai agen mitigasi dikhawatiran terkait dengan kesehatan hewan, keamanan pangan atau dampak lingkungan. “Senyawa 3NOP, yang dikembangkan oleh DSM Nutritional Products, sebuah perusahaan Belanda yang merupakan salah satu pemasok terkemuka di dunia pakan aditif, tampaknya aman dan efektif,” kata Hristov.
Jika disetujui oleh Food and Drug Administration AS dan diadopsi oleh industri pertanian, inhibitor metana ini bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca dari sektor peternakan. Tapi produsen harus memiliki insentif untuk menggunakan aditif pakan.
“Hal ini akan terkait dengan biaya bagi produsen susu untuk menempatkan ini ke dalam praktik peternakan mereka. Dan jika mereka tidak melihat manfaat dari itu, mereka tidak akan melakukannya,” kata Hristov.
nik/berbagai sumber/E-6