Baturaja (ANTARA) – Sebagian korban angin puting beliung di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan yang terjadi pada Kamis (13/10) pukul 14.30 WIB masih berada di tempat pengungsian karena rumah mereka tidak dapat ditempati.
“Ada beberapa kepala keluarga dari 89 unit rumah korban puting beliung masih bertahan di pengungsian,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Amzar Kristopa didampingi Manager Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops), Gunalfi di Baturaja, Jumat.
Dia mengatakan, lokasi yang dijadikan tempat pengungsian rata-rata di rumah sanak famili warga korban puting beliung yang berada di seputaran Kota Baturaja.
Alasan sebagian warga yang belum kembali ke rumah masing-masing adalah hancurnya bangunan dan atap rumah mereka akibat dihantam puting beliung.
“Saat ini warga masih membersihkan dan memperbaiki bangunan atap rumah yang rusak,” katanya.
Selain merusak rumah, puting beliung juga merobohkan sejumlah pohon dan tiang listrik patah hingga akses jalan di daerah itu sempat terganggu.
“Hingga saat ini pihaknya masih mendata jumlah kerugian akibat hantaman angin puting beliung tersebut,” katanya.
Berdasarkan data bencana alam yang disebabkan hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (13/10) menjelang petang merusak 89 unit rumah warga hingga mengalami rusak berat dan ringan dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Titik lokasi bencana alam ini tersebar Kecamatan Baturaja Barat dan Baturaja Timur meliputi Desa Saung Naga, Desa Kemilau Baru dan Desa Tanjung Baru.
“Beruntung dalam musibah ini tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 89 rumah warga rusak berat dan ringan akibat diterjang angin puting beliung. Bahkan satu unit rumah diantaranya rata dengan tanah,” ujarnya.