in

Korea Selatan Mengalami Krisis Telur Ayam Lokal

Isu wabah flu burung yang tengah merebak di Korea Selatan (Korsel) membuat masyarakat mendesak pemerintah untuk melakukan impor telur. Melansir Reuters pada Selasa (24/1), sebanyak 6 juta telur impor asal Amerika Serikat (AS) telah didatangkan pemerintah untuk memenuhi permintaan pasar di Korsel. Impor tersebut juga untuk mengantisipasi kebutuhan saat Tahun Baru China.

Selain membuat kelangkaan, isu flu burung juga membuat harga telur lokal melonjak hingga 70 persen. Di salah satu jaringan supermarket terbesar di Korsel, Lotte Mart, telur impor dijual seharga 8.470 won (sekitar Rp97 ribuan) per 30 butir. Sementara itu, telur lokal dijual seharga 9,285 won (sekitar Rp106 ribuan). Selama isu wabah flu burung menyebar sejak November 2016, produksi telur lokal diberitakan menurun sebanyak 12,7 persen atau sebanyak 559.000 ton dibanding tahun sebelumnya. 

Meskipun langka dan mahal, sebagian masyarakat Korsel menolak untuk meninggalkan konsumsi telur lokal. “Telur impor berkualitas baik. Namun, saya akan tetap membeli telur lokal karena perayaan Tahun Baru China identik dengan budaya lokal. Semahal apapun, saya akan tetap membelinya,” ujar seorang nenek bernama Park Hee Kil. Selain telur dan produk berbahan dasar telur, Korsel juga berencana mengimpor 200 ribu induk dan anak ayam dari negara yang masih terbebas dari isu wabah flu burung, seperti AS, Spanyol, dan Australia. 

Ji Seon U, salah seorang peneliti dari lembaga pemerintah, mengatakan kalau Korsel membutuhkan impor tersebut sampai setengah tahun ke depan. Pasalnya, pembiakan ayam baru harus menunggu sampai seluruh kandang di Negara Kpop itu resmi terbebas dari flu burung. “Untuk memastikan agar seluruh kandang ayam terbebas dari flu burung, perlu dilakukan pemeriksaan selama tiga bulan. Itu harus dilakukan di seluruh Korsel,” kata Ji.

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Tips bertransaksi dengan uang digital

Pasukan RI Terganjal Senjata Ilegal