PADEK.CO–Bimtek Digitalisasi Guru SMK se-Kota Payakumbuh Tahap II ditutup. Angkatan 17 dan 18 menjadi peserta terakhir dalam bimtek yang dilaksanakan pada 11-14 Oktober 2023 di Novotel, Bukittinggi. Kegiatan ini diikuti 100 guru SMK se-Kota Payakumbuh.
“Alhamdulillah, akhirnya selesai dengan lancar,” ujar Dra Anita, MM, kordinator kurikulum bidang pembinaan SMK Dra. Anita, M.M. “Meski begitu, beberapa agenda sudah menanti menuju SMK Expo.”
Agenda yang dimaksud, tak akan lama lagi, akan diadakan reuni. Namun, pertemuan ini menjadi evaluasi, implementasi dan digitalisasi dari dua tahap Bimtek.
“Setiap sekolah akan mempresentasikan inovasi yang akan ditampilkan di SMK Expo. Benar-benar baru,” ujar Supardi, ketua DPRD Sumbar, yang hadir saat penutupan.
Agenda yang lain adalah studi banding. Kegiatan ini ditujukan untuk melihat SMK di Pulau Jawa, agar SMK kita bisa mendapat bandingan mengenai perkembangan SMK yang ada.
“Studi ini penting agar SMK kita tidak seperti katak dalam gelas kaca. Ini bisa juga untuk merancang produk inovatif yang akan dihasilkan,” lanjut Supardi.
Tiga Sepilin
Pendidikan, pariwasata, dan budaya, adalah tiga bagian penting dalam agenda wujudkan Kota Payakumbuh yang maju, berkepribadian, terbuka akan hal-hal baru, tanpa kehilangan identitas budaya. Ketiga sektor itu kini tengah menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi dan DPRD Sumbar.
Sejak November 2022 lalu Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Digitalisasi untuk guru SMK se-Payakumbuh, yang didanai oleh pokir Ketua DPRD Sumbar, Supardi. Rangkaian bimtek dengan tema besar Creative Learning in Digital Age ini, telah diikuti oleh ratusan guru SMK se-Kota Payakumbuh.
Secara khusus, Bimtek tersebut diselengggarakan demi menciptakan tenaga pendidik di SMK-SMK yang cakap digital dan memahami dunia digital itu sendiri. Dengan pembelajaran berbasis digital, siswa maupun tamatan SMK bisa menjadi enterpreneur yang handal digital, inovatif, dan mandiri.
Sumber daya manusia melek digital seperti itulah yang akan menjadi bagian penting pembangunan pariwisata berbasis budaya. Para siswa tamatan SMK bisa mengisi pos-pos dalam ekosistem pariwisata seperti pemasaran digital, aplikasi pemandu wisatawan, hingga produksi konten-konten media sosial untuk kepentingan promosi pariwisata, tepatnya pariwisata budaya.
Karena, seperti sering disinggung Ketua DPRD Sumbar Suparadi di berbagai kesempatan, Payakumbuh harus hadirkan konsep wisata budaya, karena ‘keunikan’ dan ‘kekhasan’ budaya Payakumbuh tidak akan ditemui di kawasan-kawasan wisata lain.
“Kalau soal pemandangan alam, hampir semua kawasan wisata punya pemandangan alam yang sama indahnya dengan pemandangan di Harau” jelas Supardi saat berdiskusi dalam Bimtek Digitalisasi Guru SMK se-Kota Payakumbuh berlangsung dari 11-14 Oktober 2023 lalu di Bukittinggi.
“Apa yang membedakan kita, yang menjadi daya tarik wisata kita, adalah budaya kita sendiri, yang belum tentu ditemukan di tempat lain,” lanjutnya.
“Saya bersama pemerintah, punya mimpi menjadikan Payakumbuh wisata berbasis budaya, sekaligus kota digital,” tambahnya sambil menekankan pentingnya peran pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan hal tesebut.
Satu hal penting yang juga kerap disinggung Supari adalah kebutuhan akan suatu ekspo SKM, dimana para pelajar SMK diberi ruang untuk memamerkan dan menyebarkan inovasi-inovasi mereka. Kini Dinas Provinsi bersama Supardi tengah merancang ekspo tersebut.
Dalam Ekspo SMK 2023 yang akan diadakan di Payambuh nanti itu, karya-karya inovasi siswa SMK tidak hanya dipamerkan atau dijual. Lebih dari itu, karya-karya tersebut bisa dikembangkan lebih jauh guna diintegrasikan dengan pembangunan pariwisata.
Dari Bimtek ke Ekspo SMK
Dari awal, kata Supardi, Bimtek ini memang diseting salah satu tujuannya adalah terciptanya Ekspo SMK 2023.” Materi-materi dalam rangakaian workshop tersebut juga dirancang secara berkesinambungan agar outputnya lebih optimal.
“Materi-materi dari Bimtek-bimtek itu sebelumnya saling berkesinambungan satu sama lain. Materi di awal-awal, akan dierkuat dan diperdalam pada materi-materi workhop selanjutnya,” Supardi melanjutkan pemaparan soal kesinambungan materi dalam Bimtek.
Geovani Farel dan Bayu Ramadani Fajri, dua akademisi muda dari Universitas Negeri Padang, khusus dihadirkan dalam Bimtek Digitaliasi SMK teranyar, di Novotel Bukittinggi, Sabtu, (14/10/23), guna mempersiapkan Ekspo SMK 2024.
Mereka berdua adalah akademisi di bidang teknologi informatika dan desain grafis, yang berikan materi yang diberikannya menekankan pada kesiapan sekolah untuk mengikuti ekspo. Mulai dari konsep, teknis, hingga evaluasi ekspo.
“Materi kita kali ini, memang lebih pada persiapan ekspo, tapi tetap terhubung dengan materi-materi di bimtek-bimtek sebelumnya,” jelas Farel senada dengan Supardi soal kesinambungan materi-materi tiap Bimtek.
Instruktur lainnya, Bayu Ramadani Fajri menambahkan, dalam Ekspo SMK 2024 yang tengah dirancang itu, para pelajar akan diposisikan sebagai subjek aktif, tidak sekedar memamerkan produknya, namun juga mempresentasikan produk tersebut. Untuk memperluas jangakuan, Ekspo SMK 2024 akan dilakukan secara offline dan online sehingga bisa diikuti investor dari luar kota sekalipun.
Ekspo SMK 2023: Payakumbuh Sebagai Pilot Project
Dipilihnya Payakumbuh sebagai kota penyelenggara Ekspo SMK 2024 bukan tanpa alasan.
Payakumbuh dipilih karena dinilai memiliki infrastruktur digital yang memadai. Kota ini adalah salah satu dari 50 Kota/Kabupaten di Indonesia yang masuk dalam program pendampingan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), yaitu Gerakan Menuju Smart City.
Sejak tahun 2022 lalu, seperti dikutip dari nationalgeographic.grid.id, Payakumbuh telah mengambil sejumlah langkah menuju Kota Digital. Saat ini saja, Pemerintah Kota Payakumbuh telah menyiapkan sejumlah aplikasi daring untuk mengakomodasi beragam kepentingan masyarakat. Mulai dari literasi, ekonomi digital, hingga pelayanan kesehatan.
Segala infratruktur digital yang telah tersedia itu bisa didorong lebih jauh untuk menyokong pembangunan wisata budaya di Payakumbuh.
Payakumbuh pada dasarnya adalah kota Pilot Project untuk suatu agenda besar memajukan Payakumbuh di masa depan. Sebuah kota digital, dengan pembelajaran digital, dengan akses informasi dan pelayanan yang serba cepat dan efisien, yang pada gilirannya akan menyokong pariwisata berbasis budaya. Jika berhasil, project serupa akan diterapkan di kota-kota lain, terutama dalam soal pembelajaran digital.
Perjalanan panjang mewujudkan mimpi bersama itu masih terus ditapaki. Rabu hinga Sabtu (11-14 Oktober 2023) mendatang, Bimtek Digitalisasi Guru SMK se-Kota Payakumbuh kembali dilanjutkan di Novetel, Bukittinggi. Dengan instruktur dan materi baru yang menggenapi materi-materi sebelumnya. (*)