in

KSOP Kangkangi SKB 2 Dirjen 1 Deputi 2011 dan Permen No 6 Tahun 2023, Pengurus dan Ratusan Anggota Koperbam Gelar Orasi Damai

PADANG, METRO–Munculnya dua kope­rasi di Pelabuhan Teluk Bayur yang diloloskan oleh salah satu pembina yakni KSOP Teluk Bayur Jondra Juis, membuat heboh. Pa­sal­nya, kebijakan itu sangat bertentangan dengan SKB 2 Dirjen 1 Deputi Tahun 2011 tentang pembinaan dan penataan koperasi TKBM di Pelabuhan di seluruh Indonesia.

Dampaknya, pada Se­nin (16/10), ratusan ang­go­ta Koperbam Teluk Bayur dikomandoi Ketua Ko­per­bam Chandra, melibatkan Sekretaris Nursal Uce, M, SH, Ketua PUK SPTI Yonis­mon, Ketua BP Riswan dan Muhardi, menggelar orasi da­mai di depan Kantor Ko­per­bam Jalan Tanjung Periok.

Meski begitu, aksi da­mai tidak mempengaruhi aktivitas bongkar muat di pelabuhan Teluk Bayur ka­rena berjalan seperti bia­sanya. Orasi yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB, itu berlangsung hanya tiga puluh menit. Dengan mem­bawa beberapa spanduk berisi penolakan dua ko­perasi, para anggota Ko­perbam berganti-ganti me­nyuarakan isi hatinya.

“Adanya dua koperasi di pelabuhan berati sudah mengangkangi SKB 2 Dir­jen 1 Deputi Tahun 2011 tentang pembinaan dan penataan koperasi TKBM di Pelabuhan di seluruh Indonesia,” ungkap Chandra dengan suara lantang.

Disebutkan Chandra, bahwa apa yang dilakukan oleh KSOP Telukbayur sa­ngat disayangkan dan me­rasa prihatin dengan lang­kah yang salah. Hanya ada satu koperasi di pelabuhan.

“Itupun sudah diatur di SKB 2 Dirjen 1 Deputi yang saat ini masih berlaku. Tak hanya itu Permen No 6 Tahun 2023 juga dijelaskan bahwa koperasi yang ber­aktivitas di pelabuhan ha­nya satu,” ucap Chandra.

Seharusnya kata Chan­dra, pihak KSOP jangan lang­sung merestui ini su­dah jelas menyalahi atu­ran, kalau kejadiannya sudah seperti ini. Untuk itu, pihaknya siap menghadapi segala resiko buruk yang akan tejadi.

“Memang selama ini Koperbam banyak diam. Namun jika mengusik atu­ran perkoperasian dan pe­ratu­ran perundangan un­dangan yang berlaku, kami akan lawan. Ke ujung du­niapun akan kami kejar,” tegas Chan­dra yang me­ngaku hari ini akan terbang ke Jakarta ditunggu Dirjen Hubla.

Lebihjauh diuraikan oleh Wakil Ketua Inkop ini, bahwa semenjak tahun 90-an tidak ada masalah se­perti ini terjadi, pekerjaan bongkar muat di Teluk Ba­yur. “Aman-aman saja dan berjalan dengan  lancar. Kalau seperti ini sama saja dengan memecah belah, kami tidak mau itu terjadi, kami akan segera me­ngan­tisipasi,” tegasnya.

What do you think?

Written by virgo

Bertemu PM RRT, Presiden Jokowi Apresiasi Kemitraan Indonesia-RRT

SMP IT Al Kahfi Pasaman Barat, Palestina dan Pendidikan Kemanusian