in

Lagu Indonesia Raya 3 Stanza berserta lirik dan maknanya

Jakarta (ANTARA) – Lagu kebangsaan Indonesia Raya, ciptaan Wage Rudolf Supratman, tidak hanya terdiri dari satu bait, melainkan tiga stanza yang sarat akan makna perjuangan dan semangat kebangsaan. Setiap stanza mencerminkan cita-cita luhur bangsa dalam mempersatukan rakyat serta mengobarkan rasa cinta tanah air.

Berikut lirik lengkap Indonesia Raya beserta penjelasan makna mendalam yang terkandung di dalamnya. Pemahaman terhadap setiap baris liriknya menjadi pengingat akan pengorbanan para pendahulu serta motivasi untuk terus menjaga kedaulatan bangsa.

Lirik Indonesia Raya (Tiga Stanza)

Stanza I

Indonesia tanah airku,

Tanah tumpah darahku,

Di sanalah aku berdiri,

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku,

Bangsa dan tanah airku,

Marilah kita berseru,

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,

Hiduplah negeriku,

Bangsaku, rakyatku, semuanya,

Bangunlah jiwanya,

Bangunlah badannya,

Untuk Indonesia Raya.

Reff:

Indonesia Raya,

Merdeka, merdeka,

Tanahku, negeriku yang kucinta,

Indonesia Raya,

Merdeka, merdeka,

Hiduplah Indonesia Raya.

Baca juga: Pemerintah tegaskan lagu Indonesia Raya tak dikenakan royalti

Stanza II

Indonesia, tanah yang mulia,

Tanah kita yang kaya,

Di sanalah aku berdiri,

Untuk selama-lamanya.

Indonesia, tanah pusaka,

Pusaka kita semuanya,

Marilah kita mendoa,

Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnya,

Suburlah jiwanya,

Bangsanya, rakyatnya, semuanya,

Sadarlah hatinya,

Sadarlah budinya,

Untuk Indonesia Raya.

Reff: Sama seperti Stanza I.

Baca juga: Sekjen PSSI: Lagu kebangsaan di stadion tak perlu kena biaya

Stanza III

Indonesia, tanah yang suci,

Tanah kita yang sakti,

Di sanalah aku berdiri,

Menjaga ibu sejati.

Indonesia, tanah berseri,

Tanah yang aku sayangi,

Marilah kita berjanji,

Indonesia abadi.

Slamatlah rakyatnya,

Slamatlah putranya,

Pulaunya, lautnya, semuanya,

Majulah negerinya,

Majulah pandunya,

Untuk Indonesia Raya.

Reff: Sama seperti Stanza I.

Baca juga: HUT RI, Polres Metro Jakpus putar lagu Indonesia Raya di Bundaran HI

Makna setiap Stanza

Stanza I

Mengajak persatuan sebagai kekuatan bangsa. Frasa “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya” menegaskan bahwa pembangunan karakter (jiwa) harus mendahului pembangunan fisik, sebagaimana digarisbawahi oleh Ir. Soekarno.

Stanza II

Menyiratkan pentingnya spiritualitas dan rasa syukur. Ucapan “Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia” mencerminkan harapan akan kesejahteraan bangsa. Dorongan untuk “Sadarlah hati dan budi” mengajak warga negara agar memiliki kesadaran moral dan karakter yang luhur.

Stanza III

Mengandung janji setia dan amanat agraria. “Marilah kita berjanji, Indonesia abadi” menandakan komitmen tolong-menolong dan cinta tanah air. Lirik “Selamatlah rakyatnya, selamatlah putranya, pulaunya, lautnya, semuanya” menyampaikan tugas menjaga seluruh tumpah darah Indonesia secara menyeluruh.

Dengan demikian, lagu Indonesia Raya tiga stanza tidak sekadar lantunan kebangsaan, melainkan sarat pesan mendalam. Persatuan membangun bangsa, doa dan moral menjadi fondasi harmonis, serta janji dan pelestarian menjadi komitmen nyata terhadap tanah air.

Sebagai lambang nasional, lagu ini merefleksikan spirit dan cita-cita bangsa yang tercinta. Setiap baitnya mengandung makna yang menginspirasi generasi penerus untuk terus menjaga persatuan, mengamalkan nilai moral, dan melestarikan warisan perjuangan bangsa.

Baca juga: Pemkot Mataram putar lagu kebangsaan di setiap perempatan jalan

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Lansia Penderita Stroke di Desa Upang Dilarikan ke Rumah Sakit Pakai Ambulance Apung Polairud Polda Sumsel

Profil Mpok Alpa, komedian Indonesia yang meninggal di usia 38 tahun