in

“Laku Pandai” Sumut Serap Rp 2,87 Miliar Dana Masyarakat

OJKGubsu HT Erry Nuradi menerima cenderamata dari Kepala Kantor Regional (KR) 5 OJK Sumbagut Lukdir Gultom di Hotel Santika Medan Selasa (24/1). (Berita Sore/Hj Laswie Wakid )

MEDAN (Berita): Program “Laku Pandai” atau Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk keuangan inklusif yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ternyata hingga akhir tahun 2016 di Sumut mampu menyerap dana masyarakat mencapai Rp2,87 miliar dari sebanyak 68.948 rekening Basic Saving Account.
Kepala Kantor Regional (KR) 5 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumbagut Lukdir Gultom mengatakan hal itu pada acara “Pertemuan Awal Tahun 2017 Industri Jasa Keuangan (IJK)” Sumut di Hotel Santika Selasa (24/1).

Acara itu dihadiri Gubsu HT Erry Nuradi, Ketua Forum Komunikasi (Forkom) IJK Edy Rizliyanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sumatera Utara Arief Budi Santoso, pimpinan perbankan dan kalangan perbankan daerah ini.

Laku Pandai merupakan program keuangan inklusif yang memungkinkan masyarakat membuka rekening tabungan, menabung, dan menarik dana melalui perantara agen bank. Laku Pandai di Sumut dilayani oleh enam bank pelaksana dan mampu menghadirkan 8.027 agen.

Selain Laku Pandai, kata Lukdir, sejalan dengan upaya memperluas akses keuangan di Sumut, OJK juga membentuk Simpanan Pelajar (SimPel) yang saat ini total mencapai 7.715 rekening oleh tujuh bank pelaksana. “Laku Pandai untuk pengembangan ekonomi dan pemerataan di desa juga untuk menghindari urbanisasi,” jelas Lukdir.

Khusus untuk Sumut, kata Lukdir, berbagai program inisiatif juga tengah disiapkan OJK antara lain program Kredit Bersuku Bunga Rendah (single digit interest) yang diharapkan mampu bersaing dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Selain itu, OJK bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga meluncurkan program Jaring atau Jangkau, sinergi dan guideline yang potensinya di Selat Malaka mencapai 276.030 ton per tahun dan Samudera Hindia 1.076.960 ton per tahun.

Jaring menggandeng bank, lembaga pembiayaan/leasing, perusahaan asuransi dan Kadin untuk meningkatkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan. Program Jaring bertujuan menjawab kebutuhan stakeholders terhadap informasi tentang database kelautan dan perikanan, skim pembiayaan, pemetaan risiko bisnis dan dukungan regulasi dari otoritas terkait.

OJK juga meluncurkan Asuransi Usaha Tani Padi, Asuransi Usaha Ternak Sapi. Target lahan 2016 sebanyak 55.050 hektar, total luas lahan 11.938,75 hektar dan ternak sapi 82 ekor. Ia menjelaskan paralel dengan signifikan perluasan akses keuangan dan literasi, selama tahun 2016 OJK KR 5 Sumbagut menerima 305 pengaduan konsumen.

Lukdir menyebut OJK berperan mendukung program pengembangan ekonomi pemerintah melalui peningkatan alokasi pembiayaan pada empat sektor yakni infrastruktur, pangan dan energi, kemaritiman dan kesehatan.

Menyangkut intermediasi perbankan di Sumut, ia menyebut hingga akhir tahun 2016, terealisasi cukup baik (rasio LDR 93,22 persen). Khusus sektor infrastruktur pembiayaan lembaga jasa keuangan di Sumut mampu tumbuh 6,79 persen atau terpaut 1,72 persen dari realisasi nasional. Untuk sektor pangan dan energi katanya, mampu tumbuh sebesar 23,82 persen atau lebih tinggi dari nasional sebesar 23,35 persen.

Jadi dalam rangka mendukung program pangan oleh pemerintah, realisasi asuransi tani padi di Sumut telah merealisasikan luas lahan penjaminan seluas 11.938 hektar dari target seluas 55.050 hektar dan jumlah ternak terjamin 82 ekor sapi. Untuk sektor kesehatan sendiri, persentase pertumbuhannya mencapai 10,97 persen atau hanya terpaut 1,21 persen terhadap pertumbuhan nasional.

Lukdir menambahkan selama tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Sumut menunjukkan kemampuan intermediasi yang baik dan bersaing dengan capaian nasional.

Pertumbuhan kredit perbankan di Sumut tercatat 3,05 persen dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,19 persen. Dua bank umum berkantor pusat di Sumut juga memiliki permodalan yang baik atau lebih besar dari kewajiban modal sesuai profil resikonya.

Gubsu HT Erry Nuradi dalam sambutannya mengatakan kondisi ekonomi saat ini sedang melambat, namun Sumut masih bisa tetap eksis dalam pertumbuhannya. Gubsu Erry menyebut untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi harus ada kepercayaan (trust) yang dilakukan dengan mengedukasi masyarakat.

Menurut Gubsu, melalui edukasi, masyarakat akan lebih mengerti tentang keberadfaan industri keuangan dan produknya. Hal ini sekaligus menghindari masyarakat dari hal-hal yang bisa merugikan masyarakat akibat perbuatan penyimpangan oknum atau lembaga tertentu seperti penipuan dan lainnya.

“Keuangan merupakan sektor ekonomi yang sangat sensitif,” katanya. Itu sebabnya bila industri keuangan melakukan bisnis secara menyimpang maka akan berdampak pada sektor lain dan akan berdampak ke industri,” kata Gubsu, seraya menyebut hal ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.Gubsu menilai industri keuangan menjadi salah satu kunci bagi pertumbuhan ekonomi.

Karenanya harus dijaga agar pertumbuhan ekonomi bisa stabil supaya target tercapai sesuai tanggung jawab masing-masing. Oleh karenanya peran industri keuangan yang kompleks ini menjadikannya sebagai aset dalam menyelesaikan persoalaan ekonomi nasional agar pertumbuhan tetap stabil.

Gubsu Erry mengatakan pertumbuhan ekonomi Sumut sampai dengan kumulatif triwulan III tahun 2016, tumbuh sebesar 5,15 persen, lebih tinggi dibanding nasional yang tumbuh sebesar 5,02 persen. Diperkirakan ekonomi Sumut tahun 2017 tumbuh pada kisaran 5,2-5,7 persen. “Hal ini tentu didukung penuh oleh peran OJK dan Industri Jasa Keuangan di Sumut,” ungkap Gubsu.

Namun Gubsu yakin pertumbuhan kredit perbankan di Sumut selama tahun 2016 terealisasi sebesar 3,05 persen. Tahun 2017 diharapkan dapat tercapai setidaknya 9 persen. Gubsu Erry mengimbau OJK KR 5 agar bersinergi dengan seluruh Pemkab/Pemko di Sumut untuk semakin menggairahkan sektor pasar modal sebagai alternatif pembiayaan.

Penguatan daya tahan dan kesejahteraan pangan melalui perlindungan petani dan peternak. Pemprovsu mendorong sepenuhnya rencana pembentukan Jamkrida Sumut. Melanjutkan program Laku Pandai agar mengupayakan akses (daya serap) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). yang lebih besar. Pada acara itu Lukdir Gultom memaparkan kinerja OJK yang sudah berdiri sejak 5 tahun lalu secara nasional, maupun Sumbagut. (wie)

What do you think?

Written by virgo

Presiden: Gas Bumi Bukan Semata Komoditas

Mimbar Politik dan Politik Mimbar