ACEHTREND.CO,Banda Aceh – Setelah sukses dilaksanakan selama tiga tahun terakhir sejak ditetapkan tanggal 12 Oktober 2014 sebagai Hari Sanger atau Sanger Day di Kota Banda Aceh, maka pada tahun ini peringatan Sanger Day akan kembali digelar pada 21-22 Oktober 2017.
Peringatan Hari Sanger Sedunia yang selalu ramai diperbincangkan di linimasa Twitter saban 12 Oktober lewat tagar #SangerDay juga menjadi bagian dari Calendar of Event (CoE) Aceh yang digarap oleh komunitas laskar digital ini akan berlangsung selama dua hari dengan berbagai agenda acara yang bakal meriah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melalui Kepala Bidang Pemasaran Rahmadhani menyebutkan adanya kegiatan festival untuk Sanger Day kita harapkan memang menjadi nilai tersendiri bagi daya tarik pariwisata.
“Mengenalkan Sanger lewat media sosial menurut kami cukup pas, terlebih saat ini era promosi digital begitu mudah, apapun keunikan kuliner dan minuman serta pariwisata di Aceh, cara paling mudah dipromosikan adalah lewat medsos,” ujarnya didampingi Ketua Panitia Sanger Day+ Fest 2017 Reyhan Gufriyansyah.
Reyhan menyebutkan penyelenggaraan kegiatan Sanger Day tahun ini lebih meriah dari pada tahun-tahun sebelumnya.
“Kali ini kita memperkenalkan sanger sebagai minuman khas dan ikon Aceh, selain itu menjadi wadah untuk komunitas dan masyarakat yang bergerak di industri kreatif yang ada di Aceh untuk mengembangkan produk yang mempunyai nilai ke-Aceh-an,” sebut Reyhan
Sanger Day+ Fest 2017, tambah Reyhan akan dilaksanakan di FJ’s Coffee Shop Pasar Newton Batoh, Banda Aceh yang mengangkat tema “Beragam Peunajoh Satu Cita – Kuliner Aceh Pesona Rasa” serta ikut menjajakan sejumlah jajanan tradisional Aceh yang kini mulai langka, menariknya lagi juga akan dihadiri Chef nasional.
Selain itu, akui Reyhan, Sanger Day dilaksanakan pihaknya juga dalam rangka meningkat eksistensi minuman sanger menjadi daya tarik.
Sejumlah agenda dalam Sanger Day+ Fest juga telah dipersiapkan, di antaranya pameran foto sanger, atraksi meracik sanger tradisional, standarisasi sanger, art painting show sanger, eksibisi kuliner dan jajanan khas Aceh, bazar jajanan tradisional dan nusantara, malam apresiasi sanger day, lomba meracik sanger, lomba mewarnai anak-anak, lomba pisang reuboh dan lomba boh manok weng.
“Sehingga nantinya dengan hadirnya festival ini mampu melibatkan kembali komunitas atau masyarakat dalam mempopulerkan sanger dan menjadi minuman favorit karena bernilai baik bagi potensi wisata di Aceh,” ujar Reyhan yang juga Ketua Harian GenPI Aceh ini.
Ia mengharapkan dukungan dari berbagai pihak agar acara ini dapat berjalan dengan sukses hingga memberikan manfaat bagi semua pihak dan memberikan dampak positif bagi industri kreatif dan pariwisata di Aceh.