Membeludaknya pemudik yang pulang ke Padang memberi dampak positif di berbagai sektor ekonomi. Namun hal tersebut tidak berlaku pada penjualan mobil bekas. Idul Fitri yang tinggal menghitung hari seolah tidak berdampak pada penjualan penjualan mobil bekas.
”Penjualan mobil bekas untuk tahun ini mengalami penurunan hingga 60 persen dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu bisa menjual 15 unit dalam sebulan namun tahun ini hanya 5-6 unit saja,” kata pemilik showroom mobil Auto 88, Tedy Hartono, di Jalan Veteran No 66, Rabu (21/6).
Kondisi ekonomi sulit serta pergantian tahun ajaran baru membuat kondisi ini terjadi. Di samping berjamurnya kredit mobil baru yang menawarkan uang muka murah.
“Sekarang orang akan memilih membeli mobil baru karena uang muka yang murah,” ujar pria berbadan tegap tersebut. Mobil bekas yang menjadi pilihan pembeli adalah tipe city car atau jenis sedan dengan harga sekitar ratusan juta.
Hal serupa juga dialami showroom Cahaya Mobilindo di Jalan Veteran No 46. Bagian administrasi, Siska Mukni menjelaskan penurunan penjualan terjadi hingga 50 persen tahun ini. Dibanding tahun lalu ia mampu menjual hingga 50 unit namun saat ini hanya sekitar 30-35 unit saja.
“Ini karena Lebaran tahun ini bertepatan pergantian tahun ajaran baru. Membuat kondisi ekonomi semakin sulit. Orang-orang akan berpikir dua kali sebelum membeli mobil,” terang wanita berhijab tersebut.
Saat ini mobil yang paling banyak diminati adalah merek Avanza. Selain bisa digunakan sehari-hari mobil ini juga direntalkan bagi kebanyakan masyarakat. Harganya pun cukup terjangkau sekitar Rp 100 juta hingga Rp 150 juta tergantung tahun keluaran mobil. (*)
LOGIN untuk mengomentari.