JAKARTA – Pemerintah menyerap dana 6,06 triliun rupiah dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar 18,5 triliun rupiah.
“Jumlah dana yang diserap memenuhi target indikatif sebesar 6 triliun rupiah,” menurut Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa (16/4).
Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS03102019 mencapai 1,8 triliun rupiah dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,28524 persen dan imbalan secara diskonto. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 3 Oktober 2019 sebesar 5,93 triliun rupiah dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,9375 persen dan tertinggi 6,84375 persen.
Untuk seri PBS019, jumlah dimenangkan 0,9 triliun rupiah dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,31994 persen dan tingkat imbalan 8,25 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 September 2023 ini mencapai 1,3 triliun rupiah, dengan imbal hasil terendah masuk 7,25 persen dan tertinggi 7,59375 persen.
Untuk seri PBS021, jumlah dimenangkan mencapai 0,99 triliun rupiah dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,56228 persen dan tingkat imbalan 8,5 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2026 mencapai 1,02 triliun rupiah dengan imbal hasil terendah masuk 7,53125 persen dan tertinggi 8,21875 persen.
Untuk seri PBS022, jumlah dimenangkan mencapai 1,72 triliun rupiah dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,36548 persen dan tingkat imbalan 8,625 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 April 2034 ini mencapai 1,73 triliun rupiah dengan imbal hasil terendah masuk 8,28125 persen dan tertinggi 8,46875 persen.
Untuk seri PBS015, jumlah dimenangkan mencapai 0,65 triliun rupiah dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,75989 persen dan tingkat imbalan 8,00 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2047 ini mencapai 2,09 triliun rupiah dengan imbal hasil terendah masuk 8,71875 persen dan tertinggi 8,90625 persen. Ant/E-10