Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Padang mengapresiasi pelatihan pijat jantung secara hibrid bagi pengurus masjid di Kota Padang. Kegiatan ini diselenggarakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Padang dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Padang secara serentak di 186 masjid yang ada di Padang, Minggu (20/11). Salah satunya digelar di Masjid Al Ikhlas, Ulakkarang Selatan yang merupakan masjid binaan LDII.
Ketua DPD LDII Kota Padang Buya Ahmad Nasir, didampingi Sekretaris DPD LDII Kota Padang HM Abdillah mengatakan atas nama LDII Kota Padang sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan pijat jantung bagi pengurus masjid yang diprakarsai IDI dan DMI ini. “Alhamdulillah Masjid Al Ikhlas LDII Kota Padang ini dipercaya oleh DMI Kota Padang untuk menjadi salah satu masjid tempat diselenggarakannya kegiatan ini. Kami juga sangat mengapresiasi kepercayaan yang telah diberikan, pada hakekatnya masjid merupakan fasilitas umum sarana ibadah milik umat,” ujarnya.
Menurut Abdillah, LDII memiliki Forum Komunikasi Kesehatan Islam (FKKI) yang merupakan salah satu Pokja di bawah Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga yang terdiri dari para sokter dan tenaga kesehatan LDII. “FKKI intensif memberikan penyuluhan kepada warga LDII setiap bulannya dengan isu kekinian,” jelasnya.
Ia juga mengatakan LDII berkomitmen mendukung segala kegiatan positif yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat. “Seperti halnya kegiatan kesehatan hari ini bersama IDI. Selain kegiatan ibadah dan dakwah, ke depan kami harapkan masjid-masjid LDII bisa kembali diberi kepercayaan sebagai tempat diselenggarakannya berbagai kegiatan DMI maupun kegiatan lainnya yang bersifat keagamaan maupun kegiatan sosial dan kesehatan. Selama itu bermanfaat positif untuk kemaslahatan umat Insya Allah LDII siap memberikan kontribusinya,” pungkas H. M. Abdillah yang juga merupakan Ketua DMI Kelurahan Ulak Karang Selatan.
Ketua IDI Padang Muhammad Riendra menyampaikan kegiatan ini memperingati HUT ke-72 IDI dan bekerjasama dengan DMI. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid ini dipandu instruktur dari IDI Cabang Padang secara online ke 186 masjid di 104 kelurahan di Padang. Masing-masing masjid diikuti puluhan peserta dari masjid sekitarnya, sehingga pelatihan ini diikuti oleh 2.155 orang peserta dengan ratusan relawan. “Di akhir acara diajukan dalam pencatatan Museum Rekor Indonesia (MURI),” ujar Riendra.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar terkait penanganan pertama pada penderita jantung. Selama ini banyak yang salah memahami dalam pertolongan pertama pada orang yang mengalami serangan jantung. Ada yang memukul, menampar dan perilaku lainnya.
Dengan pelatihan ini pengurus masjid bisa melakukan pertolongan pertama sebelum ditangani petugas medis. Masing-masing peserta mempraktikkan cara melakukannya dan ini didampingi oleh relawan yang merupakan dokter dan mahasiswa. “Ini bentuk kontribusi nyata IDI pada masyarakat. Tentunya butuh dukungan semua pihak,” katanya.
Saat pelatihan di Masjid Al Ikhlas, Ulak Karang Selatan peserta terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan dan praktiknya. (eko)