membersihkan
material longsor di Ulu Aie, Kecamatan Harau,
Limapuluh Kota, kemarin (16/11).(BPBD LIMAPULUH KOTA FOR PADEK)
Jalan nasional Sumbar-Riau di Jorong Ulu Aia, Kecamatan Harau KM 153 sempat putus total Rabu (15/11) malam akibat tertimbun material longsor. Jalan tersebut Kamis (16/11) pagi sudah bisa kembali dilewati kendaraan.
“Akibat intensitas curah hujan tinggi Rabu (15/11) sekitar pukul 19.00, telah mengakibatkan longsor di Jalan nasional Sumbar-Riau di Jorong Ulu Aia, Kecamatan Harau KM 153 pukul 22.30. Sekarang ruas jalan tersebut sudah bisa kembali dilalui,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Rahmadinol, kemarin.
Ia mengatakan, dampak dari longsor tersebut menimbun bahu jalan. Akibatnya akses pada jalan tersebut ditutup satu jam. “BPBD bergerak cepat berkoordinasi dengan Balai Jalan, Satlantas Polres Limapuluh Kota, serta Kodim 0306 Limapuluh Kota untuk membersihkan material longsor,” tuturnya.
Saat pembersihan material longsor, kata Rahmadinol, akses jalan dberlakukan satu jalur dengan kondisi macet. “Kerja keras tim di lapangan berhasil membersihkan material longsor yang menimbun badan jalan hingga bisa kembali dilalui Kamis (16/11) Subuh,” ungkapnya.
Meski telah dapat dilalui, Rahmadinol mengimbau agar pengendara tetap waspada mengingat cuaca di Kabupaten Limapuluh Kota masih sering diguyur hujan.
“Bagi pengendara yang melewati jalan nasional Sumbar-Riau untuk selalu waspada. Jika intensitas hujan tinggi kami sarankan untuk beristirahat terlebih dahulu di tempat pemberhentian yang nyaman dan aman, seperti rumah makan,” katanya.
Ia mengatakan, jalan nasional Sumbar-Riau di Kecamatan Pangkalan dan Harau, khususnya di Nagari Koto Alam, Harau, dan Manggilang, memang berpotensi rawan longsor.
“Kami tidak ingin adanya korban jiwa karena bencana longsor. Tetap hati-hati dan waspada selama berkendara,” tukas Rahmadinol. (rid)
