in

Madura United vs Semen Padang 6 – 0: Rekor Terburuk Kabau Sirah

Semen Padang kembali mencatatkan rekor buruk di Liga 1/2017. Alih-alih mencuri poin di kandang Madura United, Stadion Gelora Bangkalan, Madura, tadi malam (12/6) malam, Kabau Sirah justru dipermak tuan rumah enam gol tanpa balas. 

Kekalahan dengan marjin enam gol itu menjadi kekalahan terburuk yang pernah dicatat Kabau Sirah semenjak kembali ke kasta tertinggi liga Indonesia 2009 lalu. 

Ini juga jadi kekalahan terbesar Semen Padang dalam 11 laga yang telah dilewati oleh Hengki Ardiles, dkk musim ini. Hasil ini juga rekor baru sepanjang helatan Liga I/2007. 

Sebelumnya, PSM Makassar membantai Persipura dengan skor 5-1 (3/6). Saat itu, skor pertandingan yang dihelat di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, menjadi skor kemenangan terbesar mengalahkan Persela yang menghajar Arema 4-0.

Dalam pertandingan tersebut, marquee player Madura United Peter Odemwingie menjadi bintang dengan memborong tiga gol ke gawang Rendy Oscario.

Masing–masing pada menit 18, 43, 63, dengan ini Odemwingie menjadi top skore sementara Liga 1/2017 dengan total 9 gol. Tiga gol lainnya disumbangkan, Greg Nwokolo menit 38 dan 65, serta gol penutup docetak Bayu Gatra Sanggiawan melalui titik putih menit 69.

Gagal menambah raihan poin membuat tim asuhan Nilmaizar tetap berada di peringkat 13 klasemen sementara dengan koleksi 14 poin. Sebaliknya, bagi Madura United, kemenangan besar tersebut mengantarkan mereka ke puncak klasemen untuk mengkudeta PSM Makassar yang bakal memainkan pekan ke-11 kontra Borneo FC  (19/6).

Pelatih kepala Semen Padang Nilmaizar menyebut, tim pelatih akan melakukan evaluasi atas kekalahan memalukan kali ini. Kelengahan lini belakang dalam meredam keganasan penyerang-penyerang Madura United menjadi catatan serius tim pelatih. Tidak siapnya lini tengah dalam memutus serangan Laskar Sape Kerrap (julukan Madura United) membuat Semen Padang harus pulang dengan kekalahan telak.

“Hasil ini sangat tidak bagus bagi kami. Tapi kami tidak salahkan satu pemain. Anak-anak kehilangan mental sejak gol pertama. Padahal pada 10 menit awal kami bermain bagus dan menciptakan beberapa peluang,” ujar peramu strategi 47 tahun tersebut.

Pemain belakang Semen Padang, Novan Setya Sasongko menyebut, ini menjadi kado pahit bagi Semen Padang sebelum pulang menuju Lebaran. Menurut bek kiri itu, setelah pulang ke Padang seluruh pemain akan kembali bekerja keras untuk memperbaiki permainan. “Kami akan bekerja keras lagi untuk meningkatkan permainan tim, dan ke dapan akan menampilkan Semen Padang yang kuat dalam bertahan,” ujarnya.

Manajer Semen Padang Win Bernadino menyatakan, kekalahan ini jadi tamparan keras untuk  tim. Namun demikian, ini belumlah ’kiamat’. Masih ada waktu untuk bangkit. Karena tim yang sukses adalah tim yang mampu bangkit dari keterpurukan. Segenap elemen Kabau Sirah tidak boleh tertunduk, melainkan harus tetap dengan kepala tegak untuk menatap pertandingan selanjutnya.

“Ini bukan kesalahan satu atau dua pemain, kami dari manajemen akan melakukan evaluasi. Ini bukan akhir segalanya, masih banyak pertandingan yang harus kami lewati dan saatnya meraih kemenangan,” ulasnya.

Sebaliknya, kemenangan tersebut disambut dengan suka-cita oleh tuan rumah. “Spirit tim untuk terus menjaga hasil positif selama ini terjaga dengan baik. Para pemain juga bisa mengatasi gugup untuk bisa mengakhiri rekor buruk selama bertemu mereka (Semen Padang),” kata pelatih Madura United Gomes de Olivera sesaat setelah pertandingan.

Pernyataan pelatih asal Brasil itu memang benar adanya. Dalam setahun terakhir, kedua tim sudah bersua sebanyak empat kali. Nah, dari head to head, Fabiano Beltrame dkk kalah dalam tiga laga dan hanya memenangkan satu pertandingan. Bahkan, dua kekalahan mereka derita di pulau garam. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by virgo

Ketua KPK Angkat Suara soal #OTTRecehan

Ramadhan, Kesibukan dan Tradisi Berdagang